Kefamenanu,Vox Ntt.com-Proyek bronjong milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU di Dusun Seombam, Desa Maubesi, Kecamatan Insana Tengah dikabarkan rusak akibat banjir beberapa belakangan.
Padahal, proyek yang dikerjakan oleh CV. Impian Bersama itu, baru selesai dikerjakan pada akhir bulan November tahun lalu.
Proyek yang sepaket dengan pembangunan tembok penahan tersebut, menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 700 juta pada tahun anggaran 2020.
Pantauan media ini di lokasi proyek yang terletak tepat di belakang perumahan warga Dusun Seombam, Jumat (05/02/2021), dari kurang lebih 195 meter Bronjong, diperkirakan, lebih dari 100 meter terbawa banjir.
Dari 100 meter yang rusak tersebut, sekitar 50 meter lebih nyaris tak ada bekas Bronjong yang tersisa. Selebihnya dalam kondisi berantakan.
Setelah dicermati, Bronjong tersebut hanya disusun di atas fondasi yang dibangun di depan tembok penahan. Kemudian, pada tembok penahan hanya dipasang sepotong besi beton untuk mengaitkan kawat bronjong.
Frans Sanbein, PPK pada proyek pembangunan tembok penahan dan bronjong dari BPBD TTU saat diwawancarai wartawan menuturkan, saat ini proyek itu masih dalam masa pemeliharaan.
Ia berjanji, akan segera menyurati kontraktor pelaksana agar memperbaiki bagian ambruk dan berantakan.
“Bagian yang rusak harus diperbaiki kembali sesuai keadaan semula seperti yang tertuang dalam perencanaan. Kami akan perintahkan kontraktor untuk memperbaiki kembali, sesuai perencanaan awal, artinya, panjang seluruh target misalnya 195 meter kubik, ini harus diperbaiki kembali sesuai dengan hasil kontrak,” tuturnya.
Frans menjelaskan, pengerjaan Bronjong tersebut hanya dimaksudkan untuk menjaga bagian fondasi dari tembok penahan agar tidak dirusak banjir.
Ia mengaku, saat proses pengerjaan pihaknya selalu mengawasi. Namun saat disinggung, apakah rusaknya Bronjong tersebut akibat kualitas pengerjaan atau fenomena alam, Fransiskus nampak tidak memberikan jawaban yang pasti.
“Kita tidak bisa prediksi kalau banjir kemarin akan sebesar kemarin. Kita pikir kali ini kering, beberapa tahun kita datang juga kali ini kering,” ujarnya.
Tedi, Direktur CV. Impian Bersama saat dihubungi VoxNtt.com mengaku, kesalahan pada proyek tersebut dinilainya terletak pada perencanaan, dimana dalam perencanaan tersebut hanya menempatkan Bronjong di atas fondasi.
Menurutnya, dalam pertemuan bersama antara Kontraktor, PPK dan Perencana. Kata dia, pihaknya sudah mengusulkan agar Bronjong tersebut tidak hanya ditempatkan di atas fondasi tetapi ditanam dalam tanah agar tidak mudah hanyut terbawa arus banjir, namun sayangnya usulan pihaknya tersebut ditolak oleh PPK dan konsultan perencana.
“Saya sempat kirim foto ke PPK, saya bilang ini perencanaan konstruksinya fatal, perencanaannya tidak bagus, fatal semua. Tapi PPK tidak ada tanggapan, saya WA saja centang 1 sampai sekarang,” tandasnya.
Tedi menambahkan, pada prinsipnya, pihaknya siap untuk memperbaiki kerusakan pada Bronjong tersebut.
Namun ia tidak menjamin, hasil perbaikan nanti bisa bertahan lama dari terjangan banjir jika pengerjaan masih berpatokan pada perencanaan awal.
Ia akan meminta PPK, agar memanggil konsultan perencana, agar bisa bersama-sama membahas guna dicari solusi terbaik.
“Sebentar atau hari Senin, saya mau cari PPK biar telepon (konsultan) perencana datang untuk lihat, kalau sonde (tidak) saya akan buat surat tidak bertanggung jawab, ok. Kita buat, tapi yang terakhir berpatokan pada surat itu,” tandasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni J