Atambua, Vox NTT- Hingga pekan kemarin, Satuan Gugus Tugas Penanganan Jenazah Covid-19 Kabupaten Belu telah memakamkan setidaknya 17 jenazah yang meninggal karena terpapar Covid-19.
Sejak awal tahun 2021, angka positif Covid-19 di Kabupaten Belu meningkat signifikan.
Akibatnya, semua aktivitas yang mengakibatkan terjadinya kerumunan massa dilarang hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Termasuk aktivitas sekolah, aktivitas perkantoran, pesta. Bahkan kegiatan keagamaan juga dibatasi dengan tujuan agar tidak menyebabkan terjadinya kerumunan yang bisa memicu penyebaran virus Corona.
Untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona, tidak hanya gugus tugas yang bekerja, tetapi semua pihak termasuk Polres Belu giat melalukan kampanye dan sosialisasi serta imbauan kepada masyarakat untuk tetap taat menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan penanganan virus Corona.
Dalam jumpa pers akhir tahun di Polres Belu yang digelar pada akhir Desember 2020, Kapolres Belu AKBP Khairus Saleh menegaskan, penanganan virus Corona menjadi salah satu agen penting Kepolisian.
Tidak tanggung-tanggung, bagi mayarakat yang tidak taat protokol kesehatan dan masih nekat melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang, maka Polisi akan membubarkan dan para pelaku akan ditindak sesuai ketentuan.
Namun, rupanya imbauan ini tidak berlaku bagi sekelompok anak muda di Kabupaten Belu.
Corona bagi mereka seolah bukan sesuatu yang patut diwaspadai dan penting untuk dicegah bersama.
Terbukti bertepatan dengan perayaan hari Valentine, sekelompok anak muda di Kabupaten Belu nekat menggelar pesta dan berdansa di Pantai Berluli, Kecamatan Kakulus Mesak, Minggu (14/02/2021).
Hal ini terungkap dari video amatir yang beredar luas melalui media sosial WhatsApp yang diterima awak media ini.
Dalam video yang berdurasi 16 detik itu sejumlah warga berpasangan berdansa ria di bawah hiasan balon dengan diiringi dentuman musik.
Tampak acara dansa ria itu berlangsung di hamparan ujung jembatan pelangi di lokasi wisata Quitnamon pantai Berluli, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak.
Informasi yang diperoleh media ini, acara tersebut dalam rangka merayakan hari Valentine (Valentine Day) 14 Februari.
Kapolsek Kakuluk Mesak Iptu Arifin yang dikonfirmasi membenarkan acara itu berlangsung di pantai Berluli.
Namun jelas Iptu Arifin, pihaknya baru mengetahui adanya acara itu setelah mendapat informasi Minggu sore. Polisi pun langsung mendatangi lokasi dan membubarkan acara tersebut.
Iptu Arifin menuturkan, sejak Minggu pagi ia bersama anggota membantu pihak PUPR Belu membersihkan material longsor yang menimbun badan jalan di sepanjang jalan Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak.
“Maaf sama sekali tidak ada izin. Kita tidak monitor kegiatan tersebut, soalnya saya dengan rekan-rekan dari dinas PU sibuk melakukan pembersihan material yang menutup jalan raya. Kita baru dapat informasi tadi dan langsung datang ke lokasi dan bubarkan,” ungkap Iptu Arifin melalui pesan WhatsAppnya kepada wartawan.
Belum diketahui, siapa yang menggelar acara tersebut dan warga siapa-siapa saja yang terlibat dalam acara dansa ria itu. Namun beredarnya video amatir tersebut meresahkan masyarakat.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba