Kupang, Vox NTT-Bupati Manggarai terpilih Herybertus G.L Nabit tidak mau terburu-buru mengklasifikasi serangkaian program kerjanya bersama Heribertus Ngabut. Semisal, target 100 hari kerja pasca-dilantik secara resmi.
Hery Nabit menjelaskan, dengan bertolak pada jargon perubahan, maka ke depan paket Hery-Heri membangun Manggarai menggunakan cara yang baru dan berbeda.
“Saya kira kami sepakat karena mendukung jargon perubahan maka akan membuat sesuatu yang berbeda dan lebih maju dari lalu. Kita tidak pakai istilah 100 hari, yah supaya kita tidak terperangkap pada sesuatu yang jangka pendek, padahal ada banyak hal yang penting direncanakan untuk jangka waktu panjang,” jelas Hery Nabit saat ditemui VoxNtt.com di Sotis Hotel Kupang, Kamis (25/02/2021), sehari sebelum dilantik secara resmi.
Hery Nabit yang saat itu didampingi Wakil Bupati terpilih Heribertus Ngabut mengatakan, ada beberapa hal pokok yang menjadi tantangan di Manggarai.
Pertama, menurutnya, tantangan paling besar adalah kebersihan kota.
“Kalau kita jalan di Kota Ruteng atau di kota-kota kecamatan pasti pengamatannya sama yakni soal kebersihan,” katanya.
Kedua, soal pandemi Covid-19. Menurut dia, pekerjaan rumah (PR) besar paket Hery-Heri adalah merealisasikan instruksi refocusing delapan (8) persen dari DAU .
“Pekerjaan kami setelah dilantik adalah mengalokasikan anggaran itu,” imbuh mantan Diretur Distinasi pada Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) itu.
Ketiga, lanjut Hery Nabit, adalah soal penataan birokrasi.
“Kenapa fokus di birokrasi alasan pertama karena ada 14 bisa menjadi 17 di akhir jabatan eselon II yang kosong,” tegasnya.
Keempat, paket Hery-Heri tidak mau terjebak dalam 100 hari kerja agar ada tujuan jangka panjang.
Menurut dia, di awal dokumen perencanaan itu harus diselesaikan yakni RPJMD.
“Karena dibanding kabupaten lain itu kita agak terlambat. Kita punya komitmen supaya selesai di awal sebelum semester satu,” pungkasnya.
Hery Nabit kembali menegaskan, untuk penataan birokrasi pihaknya akan berbagi tugas dengan Wakil Bupati Heribertus Ngabut.
Tidak hanya itu, paket Hery-Heri juga akan fokus pada sektor pendidikan.
“Meski pendidikan kejuruan menjadi tanggung jawab provinsi kita juga akan ikut serta berpikir,” imbuhnya.
Kemudian, paket Hery-Heri juga akan mendesain pariwisata religi dan budaya untuk menjemput wisatawan yang datang berkunjung ke Labuan Bajo sebagai lokasi pariwisata super premium.
Sementara itu, Wakil Bupati Manggarai terpilih Heribertus Ngabut mengatakan, iklim birokrasi adalah impian masyarakat di kabupaten tersebut.
Dikatakan, birokrasi yang ditunggu-tunggu adalah yang profesional. Birokrasi yang punya kualifikasi, kompetensi dan keahlian.
Menurut Heri Ngabut, menempatkan orang pada tempat yang benar adalah solusi untuk mendukung visi misi Bupati dan Wakil Bupati.
“Birokrasi yang profesional akan mendukung kerja Bupati secara baik dan efisien. Komitmen saya dan pak Bupati adalah penguatan SDM sehingga apapun rencana kami akan berjalan dengan baik,” ujar Heri Ngabut.
Menurutnya, tantangan selama ini adalah komitmen pribadi. Jabatan itu seharusnya adalah tanggung jawab.
“Selama ini secara umum bagus hanya kalau salah urus atau salah taruh maka akan jadi soal. Istilah saya itu kanan luar ditaruh di kiri luar. Kami selalu omong di mana-mana urus orang Manggarai harus selalu mengedepankan akar budaya Manggarai,” kata mantan Kepala Kesbangpol Kabupaten Manggarai itu.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba