Borong, Vox NTT-Siswa SMA Seminari Pius XII Kisol kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional.
Kali ini ini, Erick Adu, siswa kelas XII SMA Seminari Pius XII Kisol terpilih menjadi pemenang kategori juara favorit lomba menulis esai tingkat SMA/SMK/MA sederajat yang diselenggarakan oleh penerbit Erlangga Indonesia pada bulan November 2020 lalu.
Adapun lomba yang mengusung tema “Guruku Pahlawanku” ini, dilaksanakan dalam rangka memperingati hari guru yang jatuh pada 25 November 2020.
Setelah melewati proses penjurian selama kurang lebih 2 bulan, tim panitia melalui akun resmi Penerbit Erlangga mengumumkan bahwa salah satu siswa SMA Seminari Pius XII Kisol terpilih sebagai pemenang untuk kategori juara Favorit.
Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama sekolah melainkan juga menjadi kebanggan bagi provinsi NTT. Antonius Ka’u selaku asmen Penerbit Erlangga cabang Ruteng mengatakan pencapaian ini menunjukkan NTT yang selama ini dikenal sebagai provinsi yang terbelakang dalam aspek akademis, bisa bersaing dan mencetak keberhasilan di tingkat Nasional.
“Berbagai torehan prestasi dari para pelajar NTT mesti diapresiasi sehingga dapat dikembangkan secara terus-menerus. Kegiatan lomba semacam ini dapat menjadi momen yang baik bagi para pelajar untuk mengembangkan semangat literasi agar dapat turut menorehkan prestasi gemilang hingga ke tingkat nasional” ujar Antonius saat menyerahkan hadiah kepada pemenang di Pendopo Sanpio, Kisol, Kamis (25/02/2020).
Sementara itu sang juara, Erick Adu, mengaku sangat bangga dan bersyukur dengan prestasi yang diraihnya.
“Saya sangat bangga dengan prestasi saya kali ini. Saya juga bersyukur karena semangat literasi dan kecintaan saya akan membaca dan menulis dapat membuahkan hasil yang baik. Di samping itu, ketekunan dan kemauan untuk selalu belajar menjadi sebuah batu pijakan bagi saya untuk bisa meraih pencapaian besar ini”, tegas Erick.
Setali tiga uang dengan komentar Erick, Fr. Ans Gara, selaku pendamping di SMA Seminari Pius XII Kisol juga mengungkapkan kebanggaan dan harapan yang serupa.
“Pencapaian Erik ini tentu saja patut diapresiasi dan dibanggakan. Pasalnya, di tengah tampilan muram literasi nasional dan keterbatasan sarana/prasarana sekolah-sekolah di NTT pada umumnya, Erick telah berhasil menunjukkan kemauan dan daya juang yang tinggi. Ini tentu saja menjadi preseden yang baik bagi siswa lainnya”, demikian ujar Fr. Ans.
Sebetulnya, pencapaian ini bukanlah yang pertama bagi Erick karena pada bulan Mei 2020 lalu ia juga menjuarai lomba menulis esai tingkat nasional dalam rangka memperingati “Lima tahun Ensiklik Laudato Si” yang diselenggarakan oleh JPIC OFM Indonesia.
Pencapaian-pencapaian tersebut diharapkan turut memotivasi para pelajar di NTT untuk semakin meningkatkan semangat literasi, mencintai budaya membaca dan menulis agar dapat menorehkan prestasi gemilang hingga ke tingkat Nasional. (VoN).