Borong, VoxNtt.com-Lahan Tidur seluas 46 ribu hektar di Kabupaten Manggarai Timur bakal dimanfaatkan. Tiga lembaga yang terdiri dari Yayasan Ayo Indonesia, Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan Keuskupan Ruteng hendak mengembangkan tanaman sorgum di atas lahan tersebut.
Ketiga lembaga tersebut mengutus tim untuk mendiskusikannya dengan Pemkab Manggarai Timur pada Rabu, 10 Maret 2021. Mereka adalah Yos Sudarso, Rikardus Roden dan Romo Marsel Hasan, Pr. Mereka diterima Sekretaris Daerah Boni Hasudungan Siregar dan Kepala Dinas Pertanian Johanes Sentis.
Menurut tim tersebut, sorgum sangat cocok dikembangkan di Manggarai Timur. Sebelumnya, mereka telah melakukan uji coba di Paroki Santo Damian Beamuring dan hasilnya memuaskan.
Baca: Sidang Saksi: JPU Tanyakan Kontainer Johni Asadoma dan Vila Goris Mere di Kerangan
“Pemerintah melalui Sekretaris Daerah, Boni Hasudungan menyambut baik rencana menjadikan Manggarai Timur sebagai kabupaten sorgum,” jelas Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan, Jefrin Haryanto dalam siaran pers yang diterima VoxNtt.com, Rabu malam.
Sebagai respon atas rencana tersebut, Pemkab Manggarai Timur akan memulainya dari enam desa yang akan ditetapkan sebagai desa sorgum. Enam desa tersebut adalah Desa Leong, Golo Ndari, Melo, Watu Lanur, Deno dan Desa Compang Weluk di Kecamatan Lamba Leda Selatan.
Selanjutnya, Pemkab Manggarai Timur bersama tiga instansi tersebut akan menggelar pertemuan di Paroki Santu Damian Beamuring pada17 Maret 2021.
Pertemuan yang akan ditandai dengan panen simbolis tanaman sorgum ini, dimaksudkan untuk menggali gagasan pengembangan sorgum untuk ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan tidur agar diakomodir dalam perencanaan APBD.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Yohanes