Bajawa, Vox NTT- Warga Desa Dena Tana Timur, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada protes dengan PT Nunu Rada Bata yang telah menumpuk material proyek di Lapangan SDK Poma.
Penumpukan material itu telah menyebabkan lapangan itu tidak bisa digunakan lagi oleh pelajar maupun masyarakat secara umum.
Dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, para pemuda dan pelajar di Kampung Poma telah membuat surat terbuka kepada PT Nunu Rada Bata.
Surat tersebut berisikan protes dan harapan mereka agar perusahaan milik Fabianus Josep Wijaya itu segera membersihkan material proyek dan mengembalikan kondisi lapangan seperti sedia kala.
Sebelum membuat surat terbuka, pemuda dan pelajar Kampung Poma sempat membuat tulisan – tulisan bernada sinis pada sebuah papan ala kadarnya lalu ditancapakan di setiap tumpukan material.
Motor penggerak di balik aksi protes ini bernama Aris Mite (30). Aris merupakan mantan anggota PMKRI kala masih menimba ilmu di Universitas Tribuana Tunggal Dewi, Malang- Jawa Timur.
“Harapan kita hanya satu saja agar PT Nunu Rada Bata segera berhenti membuat masalah. Ini fasilitas publik, dan Pak An Wijaya juga tahu itu. Jadi saya mau bilang begini, Pak An berhentilah menyengsarakan rakyat,” kata Aris.
Berdasarkan pantauan terakhir VoxNtt.com, Sabtu, 20 Maret 2021, ternyata tidak hanya lapangan SDK Poma yang ditumpuk material proyek, rumah dinas Bintara Pembina (Babin) TNI AD di Desa Nginamanu juga dijadikan base camp dan kantor sementara PT Nunu Rada Bata selama menggarap proyek peningkatkan jalan Bajawa – Poma tahun 2020 lalu.
Seluruh pekarangan bangunan itu, juga dimanfaatkan sebagai lahan untuk menumpuk material proyek.
Hasil pekerjaan itu juga terlihat sangat buruk menyisakan beberapa kubangan berlumpur.
Selama musim penghujan, puluhan orang dikabarkan kerap mengalami kecelakaan lalu lintas akibat terpeleset dari jalan yang licin.
Saat ini, satu unit plat deker di Desa Wue, yang baru selesai dikerjakan dikabarkan telah jebol.
Terhadap sengkarut masalah itu, Anggota DPRD Provinsi NTT, Agusinus Lobo, akan menyampaikan ke semua instansi agar tidak lagi merekomendasikan dan memberi pekerjaan kepada perusahaan seperti PT Nunu Rada Bata karena memiliki rekam jejak buruk.
“Sudah dari dulu, dari tahun sebelumnya Saya sudah merekomendasikan di rapat komisi, ulang-ulang. Dan itu ada di risalah rapat, saya minta supaya rekanan yang bermasalah supaya segera di evalusi dan jangan lagi dikasih pekerjaan. salah satunya itu Nunu Rada Bata,” kata Agus.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut, tolak ukur PT Nunu Rada Bata bermasalah karena sudah banyak pengeluhan warga terhadap buruknya hasil pekerjaannya. Itu seperti GOR Wolobobo, Jalan Bajawa – Poma, Jalan Piga – Lowobia dan yang lainnya.
Apalagi, kata Lobo, tahun ini pemerintah Provinsi NTT akan mengucurkan anggaran relaksasi yang bersumber dari dana pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (persero) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, dengan nilai kurang lebih sebesar Rp 1 Triliun rupiah lebih.
Mengingat persyaratannya cukup ketat, Lobo khawatir PT Nunu Rada Bata akan kembali mengulangi kebiasan buruknya. Salah satunya yakni sering membohongi soal jumlah peralatan kerjanya.
“Jangan dia punya kebiasaan, Kalau ada pemeriksaan dari APBD II, semua alat dia pikul pi di APBD II, kalau ada pemeriksaan dari APBD I semua alat dia pikul kesitu. Itu kebiasaan yang tidak baik itu,” kata Lobo.
Sementara tugas pemerintah, lanjut dia, harus memperhatikan dan merekomendasikan perusahaan-perusahaan yang punya rekam jejak baik seperti PT Indoraya Jaya Pratama yang menggarap proyek peningkatkan ruas jalan Poma- Rawangkalo dan PT Kencana Sakti Nusantara (KSN) yang menggarap ruas jalan Waepana- Mbazang.
Sayangnya, Fabianus Josep Wijaya Direktur PT Nunu Rada Bata malah menanggapi santai pernyataan itu.
An Wijaya bahkan berbalik mempertanyakan kapasitas Agustinus Lobo dalam urusan proyek yang dia kerjakan.
“Dia tidak mengerti jangan omong sembarang, seorang DPR bikin pernyataan sembarang-sembarang. Sibuk dengan orang pu alat yang pindah sana sini, memang dia sebagai apa??” kata An Wijaya kepada VoxNtt.com pada Jumat, 19 Maret 2021.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba