Oleh: Matilde Stiman
Pengajar di SMKN 1 Labuan Bajo, Editor pada Website Komodo Wander Fun Tour
Labuan Bajo sudah sangat populer dengan keindahan wisata laut dan wisata bawah lautnya. Nama pulau-pulau eksotik seperti Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Kanawa, Pulau Kelor, dll mungkin tak asing lagi bagi Anda.
Pulau-pulau ini tak hanya eksotik dan fotogenik, tapi juga sungguh-sungguh menyajikan keindahan alam yang otentik, baik keindahan pulaunya maupun keindahan baharinya. Itu yang sudah umum diketahui banyak orang, khususnya mereka yang suka berwisata dan traveling.
Namun, masih banyak yang belum tahu bahwa keindahan di kawasan pariwisata super premium Labuan Bajo tak hanya itu. Masih banyak objek wisata alam lainnya yang tak kalah menarik dan spektakuler. Dua di antaranya yang kini makin dikenal publik adalah Gua Batu Cermin dan Gua Rangko. Dua objek ini memperlihatkan keindahan lain di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Adanya dua objek wisata ini (juga masih banyak yang lainnya) sekaligus mematahkan klaim Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), A Bakri HM, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bahwa tak ada yang luar biasa di Nusa Tenggara Timur (NTT) selain Komodo.
Klaim macam itu tak berdasar dan tak faktual sama sekali, sebab faktanya Labuan Bajo (itu baru Labuan Bajo, belum terhitung NTT secara keseluruhan) memiliki kekayaan ekowisata yang luar biasa, termasuk di dalamnya Gua Batu Cermin dan Gua Rangko—tentu selain begitu banyak objek wisata lain yang sudah dikenal publik pencinta pariwisata.
Gua Batu Cermin yang unik
Selain memiliki sejumlah pulau yang indah, pemandangan bawah laut yang eksotik, serta beragam air terjun yang spektakuler (seperti Cunca Wulang, Cunca Rami, Cunca Lolos, dll), Labuan Bajo juga memiliki Gua Batu Cermin yang unik. Gua ini berada di sudut kota sehingga akses transportasi ke sana sangat mudah.
Keindahan Gua Batu Cermin terletak pada bentuk terowongan dan bebatuan yang tersusun indah, menyerupai mozaik alamiah yang mengagumkan. Luas areanya kurang lebih 19 hektar, dengan tinggi gua sekitar 75 meter.
Di zaman dahulu gua ini berada di dalam laut. Tapi kini Gua Batu Cermin berada di atas permukaan laut Labuan Bajo. Luas dan kedalaman ruang gua mencapai 200 meter, dengan beberap ruang yang lapang dan terdapat rongga yang memungkinkan cahaya matahari menerangi gua.
Ketika berada di dalam Gua Batu Cermin, kita dapat menemukan koral dan fosil satwa laut yang menempel di dinding gua, seperti fosil kura-kura, ikan, dll. Dari peninggalan itu, kita pun mafhum, gua ini kemungkinan besar pernah dijadikan tempat tinggal beberapa spesies, terutama satwa laut.
Lantas, kenapa gua ini disebut Batu Cermin? Nah, itu karena di gua ini sinar matahari masuk ke dalam gua melalui dinding-dinding gua, lalu memantulkan cahayanya ke dinding batu, dan karena itu, merefleksikan cahaya kecil ke areal lain dalam gua, sehingga terlihat seperti cermin.
Stuktur bebatuan di gua ini terbentuk dari jenis stalagtit dan stalagmit. Dua jenis batuan ini terlihat berkilauan saat disinari cahaya senter maupun cahaya matahari. Kilauan ini disebabkan kandungan garam di dalam air selalu mengalir saat hujan turun. Pemandangan ini membuat gua ini makin tampak seperti cermin. Unik, bukan?
Gua Rangko dan Kolam Renang Alaminya
Berbeda dari Gua Batu Cermin yang menyediakan sejumlah ruang yang lapang, yang memungkinkan kita jalan-jalan di dalamnya, lebih dari separuh ruang Gua Rangko dipenuhi air, sehingga gua ini pun menyerupai kolam renang.
Air yang menggenang di dalam gua ini adalah air asin, yang diduga berasal dari air laut yang masuk melalui celah dan rongga gua. Anda bisa berenang di dalamnya, layaknya di sebuah kolam renang. Karena itu, Gua Rangko sering kali orang sebut sebagai ‘kolam renang alami di Labuan Bajo’.
Menariknya, ketika kita berenang di dalam gua ini, sesekali kita akan melihat kawanan kelelawar masuk ke dalam gua dan terbang berkoloni di atas kolam. Di saat itulah kita bisa saja merasa seperti berenang di kolam renang pribadi sambil ditemani kawanan kelelawar kesayangan.
Waktu terbaik untuk mengunjungi gua ini adalah sebelum matahari tenggelam, yakni sekitar pukul 12.00 hingga 14.00 WITA. Hal ini dikarenakan pada waktu tersebut kondisi gua tidak gelap lantaran sinar matahari masih belum tenggelam. Sinar mataharilah yang akan membuat air terlihat sangat biru dan jernih.
Namun, terlepas dari itu, Anda tentu bisa datang kapan saja ke gua ini karena objek wisata ini termasuk objek wisata yang masih belum banyak dikunjungi. Akses yang belum memadai membuat para wisatawan harus menyewa kapal untuk bisa sampai di surga tersembunyi yang satu ini, mengingat letaknya juga di pulau tersendiri, di Desa Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Dari jantung Kota Labuan Bajo, kita membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke gua ini, di mana sekitar 30 menit dari perjalanan ini adalah perjalanan laut menggunakan kapal. Supaya lebih murah, sebaiknya Anda datang dalam rombongan. Keindahan kolam renang alami ini akan membuat Anda betah dan merasa paling bahagia di dunia.
Itu baru dua dari ratusan atau bahkan ribuan objek wisata menarik di NTT, khususnya di Labuan Bajo. Kita belum menyebut keindahan objek-objek wisata di Pulau Flores secara keseluruhan, atau di pulau-pulau lain yang bertebaran di NTT, seperti Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Lembata, dll. Ini menunjukkan, selain memiliki satwa langka Komodo, NTT memiliki kekayaan pariwisata yang luar biasa.
Ingat, jangan terburu-buru membuat klaim sebelum Anda menjelajahi semua keindahan pariwisata di NTT. Mari berkunjung ke NTT dan jangan lupa sempatkan diri Anda untuk berkunjung ke Gua Batu Cermin dan Gua Rangko Labuan Bajo.