Kupang, Vox NTT – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merilis korban akibat badai tropis siklon Seroja di Kabupaten Alor.
Juru bicara penanganan bencana akibat badai siklon tropis Seroja NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan hingga hari ini, Kamis, 8 April 2021 sudah ditemukan sebanyak 25 korban meninggal dan 20 masih hilang, akibat terjangan badai Seroja. Badai tersebut mengakibatkan bencana banjir dan longsor di daerah itu.
“Untuk Kabupaten Alor sebanyak 25 orang meninggal dunia, 20 orang hilang/belum ditemukan, serta korban luka- luka 25 orang,” kata Marius kepada wartawan di Kupang, Kamis siang.
Tidak hanya korban jiwa kata dia, bencana alam di Kabupaten Alor mengakibatkan infrastruktur jalan, jembatan dan rumah warga rusak berat.
Marius menjelaskan, terdapat warga yang terdampak bencana sebanyak 7 kepala keluarga (KK) atau 18 jiwa.
Sedangkan rumah rusak sebanyak 360 unit, dengan kondisi sebanyak 179 unit rumah rusak berat, 179 unit rumah rusak ringan, dan 1 unit rumah rusak ringan.
“Ini merupakan data sementara yang diterima posko komando tanggap darurat bencana siklon tropis Seroja Provinsi NTT,” ujarnya.
Untuk penanganan menyeluruh hingga kini masih melakukan distribusi logistik pada daerah terkena bencana.
BACA JUGA: Anas Undik, Janda yang Bertahan Hidup di Tengah Gempuran Kemiskinan
TNI – Polri dan BPBD menyiapkan 6 unit helikopter untuk mengangkut distribusi logistik dan itu akan segera dilakukan.
Sementara Kasrem 161/ Wirasakti Kupang Kolenel Inf. Jems Andre Ratuedo mengatakan, untuk saat ini tim gabungan TNI -Polri di Kabupaten Alor masih melakukan pencarian para korban yang meninggal maupun yang hilang.
Ia mengatakan tadi pagi baru ditemukan satu lagi korban dan secara resmi akan dirilis sore nanti.
“Kami masih tahap pencarian korban meninggal dan yang masih tertutup longsor,” katanya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba