Oelamasi, Vox NTT-Banyak pihak menilai Kabupaten Kupang paling lamban menangani dampak bencana badai tropis seroja di wilayah itu.
Namun Bupati Kupang Korinus Masneno menyebut bahwa pihaknya sudah bekerja ekstra.
“Duka begini ada yang teriak-teriak pak bupati tidak datang. Padahal yang teriak-teriak juga kondisinya tidak apa-apa,” kata Korinus, Jumat (09/04/2021) siang.
Terkait dimarahi oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat pada Rabu (08/04) kemarin, Korinus menyebut itu wajar.
BACA JUGA: Diduga Telantarkan Korban Bencana, Gubernur Perintahkan Pol-PP Jemput Paksa Bupati Kupang
“Saya kira wajar-wajar namanya seorang Gubernur dalam kondisi begini. Sebenarnya saya juga sudah tangani. Tidak mungkin di semua tempat saya harus tangani aparatur saya yang ada di situ. Kalau ada masyarakat sekarang ini yang bilang rumah kami hancur makanan tidak ada semua berteriak lalu saya harus hadir kan tidak mungkin,” ujarnya.
Meski demikian, Bupati Korinus menyebut pihak TNI dan Polisi mengambil peran besar dalam upaya penanganan bencana.
“Tapi ada semua mulai dari Polisi, Tentara dan aparat saya hadir. Kalau ada yang teriak kami tidak sampai di sana yah saya mau bagaimana lagi. Tetapi kita tidak boleh menyalahkan rakyat. Kalau rakyat lagi kecewa kita tidak boleh menyalahkan mereka lagi. Mereka mau omong apa saja terserah. Dengan begitu menjadi dorongan bagi kita untuk kerja lebih keras,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Kupang, menurut Bupati Korinus, masih berupaya untuk mendata semua korban bencana yang terjadi di wilayah itu.
Kerusakan Parah
Menurut pengamatan VoxNtt.com, Jumat (09/04), daerah yang juga mengalami rusak parah akibat badai tropis siklon Seroja pada Minggu (04/04) hingga Senin (05/04) dini hari lalu, yakni sepanjang jalan Trans Timor dari Noelbaki hingga Naibonat. Kerusakannya tampak di kiri kanan jalan.
Tidak hanya pohon-pohon tumbang, banyak rumah yang rusak berat hingga hanyut dibawa banjir bandang.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba