Kupang, Vox NTT-Sebuah akun Youtube ‘Jhevo Airo’ mempublikasikan sebuah video berdurasi satu menit, Senin (12/04/2021). Video tersebut berjudul “Salut Negara Tetangga Memberikan Bantuan Langsung kepada Masyarakat di Sabu Raijua”.
Dalam video terlihat sejumlah pasukan Australia memakai sebuah kapal lengkap dengan bendera negara Kangguru itu. Mereka sedang memberikan bantuan berupa beras dan lainnya kepada sejumlah masyarakat di Sabu.
Akun facebook ‘Jeremi Koro Jr’ juga memosting video yang sama di grup facebook Kelaradui. Jeremi menulis dengan caption “luput dari perhatian Indonesia Sabu-Raijua mendapat bantuan dari negara tetangga, Australia”.
Postingan itu pun mendapat ragam reaksi netizen.
Tokoh pemuda asal Sabu Raijua di Kupang Jhoe Rihi Gah mengaku sangat perihatin dengan kondisi keterlambatan bantuan untuk warga di daerah asalnya itu.
“Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pemerintah provinsi dan pusat yang sedang bekerja keras menangani bencana Seroja, tapi kami masyarakat Sabu Raijua merasa dianaktirikan dalam berbagai bentuk perhatian,” ujar Jhoe, Selasa (13/04/2021) siang.
Menurut dia, Sabu menjadi yang terakhir dalam perhatian pemerintah. Padahal pusat bencana badai siklon tropis Seroja ahad lalu ada di Laut Sabu.
“Yang bikin hati sedih adalah Negara Australia malah menjadi tangan pertama yang datang menolong masyarakat Sabu Raijua dengan makanan dan bantuan lainnya. Apa mungkin Australia lebih peka atau lebih dekat dengan Sabu Raijua? Hanya Tuhan yang tahu,” tandas Jhoe.
Ia mengatakan, Australia datang menolong warga Sabu Raijua tanpa ingin dipublikasikan di media massa.
Mereka datang hanya membawa misi kemanusiaan, sebab ada tetangga yang mengalami bencana dan tentu saja membutuhkan bantuan.
“Jadi ingat sejarah ketika James Cook kehabisan makanan, dia singgah di Sabu Raijua sebelum dia menemukan Benua Australia. Mungkin orang Australia tahu sejarah itu,” tegas Jhoe.
Menurutnya, media massa secara benderang memberitakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sudah sampai ke Rote, tetapi tidak sampai ke Sabu. Padahal di Sabu Gubernur sudah diangkat sebagai raja oleh masyarakat setempat.
“Bagaimana mungkin raja melupakan rakyat. Di Sabu Raijua memang tidak banyak korban jiwa, tapi kehancuran akibat badai sangat luar buasa di pulau tersebut. Bagaimana tidak, sehari sebelum badai, warga kehilangan lahan sawah akibat banjir yang menyapu padi yang sudah hampir masa tuai,” tegas Jhoe.
“Sebagai manusia kami di Sabu Raijua juga butuh perhatian dan sentuhan para pemimpin, sehingga duka lara yang dirasakan bisa dibagi. Ini adalah suara hati mewakili orang Sabu Raijua,” imbuhnya.
Jhoe Rihi Gah boleh saja berspekulasi dengan pernyataan bernada keluhannya. Namun, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi korban bencana akibat badai siklon Seroja di Sabu Raijua pada Selasa (13/04/2021) pagi.
Situs Detakpasifik.com melaporkan Gubernur Viktor dan rombongan terbang menggunakan helikopter mesin ganda ke lokasi bencana untuk meninjau dan mengontrol distribusi bantuan.
Gubernur Viktor kemudian mengunjungi rumah sakit di Sabu Raijua yang rusak pascabencana badai siklon tropis Seroja. Ia pun memerintahkan Bupati Sabu Raijua untuk segera menuntaskan rumah sakit tersebut.
“Utamakan perbaikan rumah sakit dan pastikan rakyatnya merasa aman,” tegas Gubernur Viktor.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba