Kupang, VoxNtt.com- Ketua Perhimpunan Mahasiswa Sabu (Permasa) Kupang Dule Dubu menilai Pemerintah Daerah Sabu Raijua lambat melaporkan data korban bencana alam akibat badai siklon tropis Seroja pada 4-5 April 2021 lalu.
“Soal data Sabu, saya menilai kelalaian dari Pemda Sarai dalam mendata korban, sehingga data yang dimiliki pusat hanya korban jiwa berjumlah hanya dua orang. Sedangkan korban berupa bangunan yang hancur dan kerusakan material lainnya mencapai 12 ribu lebih, sesuai info terakhir dari penjabat Bupati Sarai,” kata Dule Dubu kepada VoxNtt.com, Selasa (13/04/2021).
Dule Dubu menyarankan, agar lebih efektif dalam mendata semua korban baik korban jiwa maupun materi, Pemda Sabu harus memanfaatkan pemerintah mulai dari tingkat terendah seperti RT dan RW.
“Saran saya tolong fungsikan pemerintah terendah, dalam hal ini RT untuk mendata korban jiwa maupun materi. Sehingga Pemda dapat memperoleh data yang valid tentang korban bencana alam yang ada di Sabu. Sehingga Pemda dapat memperjuangkan data-data tersebut untuk diperhatikan Pemerintah Pusat,” ujar mahasiswa Fisip Unika Kupang itu.
Baca: Tolong 2 Warga Sabu yang Dihantam Seroja, Gubernur Laiskodat Minta Pemkab Surati Australia
Selain itu, Dule Dubu juga mendesak Pemkab Sabu Raijua agar segera menetapkan Sabu sebagai daerah darurat bencana. Hal itu, agar ke depan Pemerintah Pusat dapat lebih cepat dalam menanggapi bencana yang menimpa daerah itu, baik yang saat ini sedang tejadi maupun kemungkinan-kemungkinan yang akan datang.
“Saya sebagai Ketum PERMASA mendesak Pemda Sarai untuk menetapkan status Bencana Darurat Daerah untuk Kabupaten Sabu Raijua,” tutupnya.
Dule juga mengucapkan limpah terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang peduli bencana NTT termasuk untuk Sabu.
“Saya sendiri masuk tim relawan bencana untuk menjadi donatur bagi bencana alam yang ada di Sabu kami lakukan itu karena merasa resah akan minimnya perhatian dari pada pemerintah pusat. saya juga bangga aksi heroik dari negara tetangga untuk membantu kami di Sabu Raijua ditengah minimnya perhatian pemerintah Pusat,” katanya.
Diketahui, sebanyak 12 ribu rumah di Sabu Raijua rusak akibat badai tropis Seroja minggu lalu.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Boni J