Borong, Vox NTT- Sebanyak 530 jiwa dari 123 Kepala Keluarga (KK) pada tiga desa di Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT mendapat bantuan Badai Siklon Tropis Seroja (BSTS), Sabtu (17/04/2021).
Penerima bantuan dikategori sebagai korban bencana alam BSTS yang menghantam NTT pada 2 April 2021 lalu. Bantuan berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tersebut diterima di Kantor Kecamatan Lamba Leda Utara.
Kemudian, 530 jiwa ini tersebar di Desa Haju Wangi 11 KK (65 jiwa), tepatnya di Kampung Nanga Rema. Mereka mendapatkan bantuan sebanyak 364 Kilogram.
Kemudian, Desa Satar Padut 62 KK (306 jiwa), tepatnya di Kampung Nanga Lirang dan Nanga Pede. Mereka mendapatkan bantuan sebanyak 1.713,6 Kilogram.
Lalu, Desa Satar Kampas 50 KK (159 jiwa), tepatnya di Kampung Waso dan Ronting. Mereka menerima bantuan sebanyak 890,4 Kilogram.
Plt. Camat Lamba Leda Agustinus Supratman mengatakan, CBP ini sifatnya tanggap darurat. Tenggat waktu tanggap darurat hanya 14 hari pascabencana.
Rujukan resmi, lanjut Agus, bantuan tanggap darurat CBP diberikan sebanyak 5,6 Kilogram per jiwa, dengan asumsi makan 0,4 Kilogram per hari per orang.
CBP untuk Kecamatan Lamba Leda Utara diantar langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur, Drs. Wihelmus Deo, M.Si dan diterima oleh Plt. Camat Lamba Leda Utara Agustinus Supratman, yang didampingi Kepala Desa Satar Padut, Kepala Desa Satar Kampas dan Kepala Desa Haju Wangi. Hadir juga masyarakat penerima CBP warga Desa Satar Padut.
Agus pun menyampaikan terima kasih kepada Pemda Matim melalui Dinsos yang telah membantu mengurus bantuan CBP bagi beberapa warga pada tiga desa di Kecamatan Lamba Leda Utara.
Kepada warga Agus berpesan agar bila mengalami bencana, segera laporkan ke pemerintah setempat untuk segera didata dan dilaporkan ke kecamatan dan diteruskan ke kabupaten.
Ia mengingatkan bahwa tidak selamanya pendataan terhadap segala sesuatu kepada warga bertujuan untuk mendapatkan bantuan. Bisa jadi juga hanya untuk bahan laporan.
“Warga jangan alergi dengan petugas pemerintah bagian lapangan yang melakukan pendataan,” pinta Agus.
Senada dengan Agus, Kepala Dinas Sosial Matim Wihelmus Deo kepada warga penerima CBP mengatakan, bantuan yang diberikan sifatnya tanggap darurat, bukan untuk kerugian materil akibat bencana, sehingga jumlah bantuan sama rata.
Warga Kampung Lirang Desa Satar Padut, Sakhinah dan Marwiah yang mendapat bantuan CBP tidak dapat menyembunyikan rasa girangnya setelah beras bantuan ada di depan mata.
Menurut keduanya, bantuan itu sangat membantu. Sebab itu, mereka mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa, kecamatan dan Kabupaten Manggarai Timur.
Penulis: Ardy Abba