Adonara, Vox NTT- Selain giat bekerja dalam memulihkan listrik akibat bencana pekan lalu, PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Flores juga melakukan kegiatan kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam di Adonara, Flores Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung di Desa Nelelamawangi yang merupakan salah satu posko pengungsi Desa Nelelamadike. Di sana yang paling parah dampak bencana banjir pada 5 April 2021 lalu.
Bantuan bagi masyarakat berdampak tersebut diserahkan langsung oleh Manager PLN UPK Flores Lambok R. Siregar kepada Kepala Desa Nelelamadike Iknasisus Apolonaris Igo Gua, Sabtu (17/04/2021).
Bantuan yang disalurkan berupa pakaian anak-anak, remaja dewasa dan pampers untuk anak bayi.
Menurut Lambok, aksi solidaritas tersebut secara spontanitas dilakukan oleh para pegawai PLN UPK Flores bersama mitra yang peduli dengan bencana alam banjir yang terjadi di Adonara.
Berdasarkan informasi, Desa Nelelamadike terdapat 410 jiwa terdiri dari usia 0-4 tahun 42 jiwa, 5-10 tahun 69 jiwa, 11-19 tahun 66 jiwa, 20-45 tahun 117 jiwa, usia 46-60 tahun 64 jiwa dan usia di atas 60 tahun 52 jiwa.
“Kami menyampaikan turut berbelasungkawa atas bencana alam yang terjadi di Desa Nelelamadike. Mungkin jumlah bantuan kami tidak seberapa, namun harapan kami dapat bermanfaat terlebih bagi korban bencana alam,” ujar Lambok dalam rilis yang diterima VoxNtt.com.
Kepala Desa Nelelamadike Iknasius Apolonaris Igo Gua yang menerima bantuan tersebut secara langsung menyampaikan terima kasih kepada PLN atas bantuan yang telah diberikan kepada masyarakatnya.
“Kami bersama tim relawan akan distribusikan kepada para korban. Mohon doa dan dukungannya agar seluruh korban bencana dapat segera pulih dan kegiatan warga dapat berjalan seperti sediakala,” ujar Iknasius.
BACA JUGA: Laka Lena Dorong, Laiskodat Tolak
Saat ini, demikian Iknasius, kebutuhan pengungsi yang masih kurang antara lain susu anak dan ibu hamil, obat-obatan dan minyak gosok untuk bayi dan dewasa seperti minyak telon, minyak kayu putih, nona mas, dan lainnya.
Selain itu juga kebutuhan pakaian ibu hamil dan anak sekolah seperti buku tulis, alat tulis, seragam sekolah, dan tas.
“Oleh karena itu, bila sesama yang ingin membantu korban bencana dapat memperhatikan kebutuhan pengungsi yang belum tersedia,” katanya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba