Ada Ceritamu di Sudut Waktu

Di sudut kamar masih ditemani lentera yang hampir habis amunisi.

Terdengar teriakan mengema di lorong,

Lihat, dengar, dan resapi namamu dipanggil bukan?

Dan kau masih sibuk dengan barang remeh-temeh itu.

Waktu bercakap bisu di atas kepalaku malam itu

Bercerita tentang perih yang timbulkan raguku.

 

Ada namamu di sudut waktu yang sebentar lagi tampak pudar

Tapi katupan mata melukis bayangmu 

Pun telingaku kuselipkan di bibir bantal

Dan sungguh aku telah terlampau jatuh terlelap mimpi

Sehingga aku tak lekas puas memanggil namamu

Bila nanti kuceritakan di waktu itu.

 

Arunika

Adalah yang indah terpancar dari dirimu 

Mengumpul puing-puing percikan sinar indah

Adalah menyulam seni ketika mata memandangmu

Di antara remah kenikmatan di ujung pucuk bola mata.

 

Arunika, akankah sekadar memesan maksudmu di pagi ini?

Ketika pagi tiba-tiba menjelma menjadi hiruk pikuk sana sini

Dan di antaranya mereka meninggalkan percikan air liur..

                                                 Tamba Biasa, 4 April 2021

Malam

Gelap memanggil sunyi di ujung pena

Kulukiskan seuntaian sindiran gadis di malam hari

Tampak pura-pura kulihat di ujung pucuk bola matamu

Sebetulnya aku tahu maksudmu

Saat aku sibuk mencoba merangkai malam.

                                      Dorata, 16-2-2021

 

Patrick Poto berasal dari Dorata-Mataloko