Kupang, VoxNtt. Com – Maria Numan Saku, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) prihatin atas pemberian bantuan dari pemerintah kepada warga di Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, NTT.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah hanya 1 butir telur ayam,1 bungkus mie instan, dab 1 Kg beras per kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana.
Informasi kejadian itu kata dia, setelah memantau melalui postingan-postingan di Facebook. Setelah mendapat informasi tersebut, ia langsung menyampaikan ke pihak posko penanganan bencana, baik Pemkab Kupang maupun pemerintah provinsi NTT.
“Saya teruskan informasi itu ke posko penanggulangan bencana. Saya juga tidak tau ini, ini bantuan dari mana. Saya belum tau pasti. Jangan sampai ini bukan bantuan dari pemerintah. Kalau memang ini bantuan dari pemerintah sangat disayangkan, “tegasnya kepada wartawan, Senin (19/04/2021)
Politisi Partai Perindo itu juga merasa kecewa atas kejadian tersebut. Menurutnya, bantuan tersebut tidak layak untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Saya cukup kecewa. Mereka hanya dapat 1 butir telur ayam, 1 bungkus mi instan, dan 1 Kg beras. Lebih baik tidak usahlah. Bantu doa saja, “ujarnya
“Bagi saya bantuan semacam ini, sangat menyayat hati juga. Sakit hati saya sebagai anggota DPRD NTT melihat bantuan seperti ini. Sebaiknya tidak usah,” tegas Numan Saku yang juga dari daerah pemilihan Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Sabu Raijua itu.
Ia berharap dari posko penanggulangan bencana, baik pemerintah Kabupaten maupun pemerintah provinsi agar melihat bantuan seperti yang dialami warga desa Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.
Sebelumnya, warga warga desa Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang mengaku menerima bantuan dari pemerintah hanya dengan 1 butir telur ayam dan 1 bungkus mie instan per kepala keluarga. Mereka juga diberikan 1 Kg beras per Kepala Keluarga (KK).
Bantuan tersebut diserahkan melalui pemerintah Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, untuk disalurkan kepada warga terdampak becana alam tersebut
Yuli Bureni, salah satu warga Dusun 8, RT 14, Desa Merbaun kepada wartawan, Minggu (18/04/2021) mengaku, bantuan tersebut dibagikan pada Jumat 16 April 2021 di rumah Ketua RT setempat.
“Bantuan itu kami merasa seperti diolok oleh pemerintah. Karena hanya telur 1 butir ini, kami lucu,” kata Yuli.
Ia mengatakan, bantuan tersebut dibagikan oleh pemerintah Desa Merbaun melalui ketua RT untuk selanjutnya disalurkan ke masyarakat.
“Waktu itu Kepala Dusun pergi ke Kantor Desa untuk mengambil bantuan, dan diberikan kepada RT dan RW untuk dibagikan kepada masyarakat berjumlah 22 KK di RT 14,” jelasnya.
Kata dia, masyarakat desa pernah menerima bantuan hanya dari Partai Golkar dan Putri Cilik NTT, yang disalurkan kepada masyarakat sebelum bantuan yang dibagikan oleh pemerintah.
“Kalau dari Golkar, kami terima beras, 1 dos mie instan, minyak goreng, kopi dan gula. Sementara dari Putri Cilik kami terima 5 Kg beras, mie dan masker,” katanya.
Penjabat Kepala Desa Merbaun, Yahya Otemusu, membenarkan informasi dari warga tersebut. Ia mengatakan, bantuan tersebut berasal dari pemerintah Kabupaten Kupang yang disalurkan melalui posko kecamatan.
Bantuan diterima oleh kaur desa di posko bencana di Kelurahan Tenbaun berupa beras, mie instan 171 bungkus dan telur ayam 205 butir dan minyak goreng 2 liter untuk dibagikan kepada 164 kepala keluarga di Desa Merbaun.
“Kalau telur hanya 205 butir dan mie instan hanya 171 bungkus, kalau kita bagi per KK 2 butir telur dan 2 bungkus mie, pasti tidak cukup. Karena yang terdampak bencana itu ada 164 KK,” jelasnya kepada wartawan.
Sementara 2 liter minyak goreng yang rencanannya dibagikan ke 164 KK, terpaksa tidak dibagikan karena dia mengaku tidak tahu cara membaginya.
“Terpaksa kami simpan saja di kantor desa. Nanti ada acara baru kami sama-sama gunakan. Karena hanya 2 liter saya mau bagi bagaimana? Sedangkan saya punya 164 KK,” ujarnya.
Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Paulus Ati membenarkan bantuan dari pemerintah telah disalurkan kepada masyarakat.
“Untuk distribusinya, itu urusan camat dan kepala desa disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang ada di sana,” ujarnya.
Menurutnya, data warga yang terkena bencana diterima dari Kecamatan dan kepala desa, sehingga bantuan pun disalurkan dengan prioritas kepada warga terpapar.
“Nanti pemerintah Desa yang akan membagikan kepada warga. Semua 24 Kecamatan sudah disalurkan termasuk di Pula Kera,” tandasnya.
Penulis : Tarsi Salmon
Editor : Irvan K