*Puisi
Oleh: Yohanes Boli Jawang OAD, Bandung
Aku Titipkan Rindu Ini Bersamamu Senja
Dan hari ini sudah berlalu
Aku titipkan saja rindu ini pada senja
Tanpa kata
Teduhnya langit meninggalkan seduh dimatamu
Kemilau jingga melapisi senja
Tetap saja
Aku hanya perihal rindu merindu
Senja menjadi terakhir
Layaknya penanda waktu
Masih tentang rindu ini
Hari ini masih menyimpan kenangan
Sama hanya siang yangingin bertemu malam
Masih saja tentang senja yang menjadi antara
Sekali lagi senja
Disitu kutitipkan rindu
Esok masih memberi harap
Sejatinya kami yang sudah terlelap bersama mimpimu
Di senja ada rindu untukmu
#PemulungKata
Realitas yang Menipu Ekspekstasi
Segala cacian hingga bangsat
Menghalalkan mulut untuk berucap
Hingga tak mau mengenal budi
Akal menjadi pelupa
Sipakah aku ini?
Mulut berhiaskan kata-kata anggun
Namun sering disampahkan dengan cara
Menafikannya dengan keindahan semu
Gengsi menjadi perebutan
Hingga perbedaan menjadi perdebatan
Lalu
Dimanakah akhlak yang mencerahkan?
#Pemulung Kata
Duka Mereka adalah Duka Kita
1/
Negeriku kembali berduka
Separuh alamnya porak-poranda
Lagi-lagi hampir ratusan jiwa meninggal
Alam bergema
Deraian air mata yang tak tertahan
Saudara dan saudariku,
Ini duka kita
II/
Kehilir waktu mulai mengalir
Entalah
Langkah akhirmu mengemas takdir
Saat gemuruh alam
Kabar kepergianmu yang tak terduga
Hingga penghujung musim ini
Kamu jadi kenangan terindah
Dibawah kaki gunung
Kau lukis kisah dan tinggalkan jejak
III/
Selamat jalan untukmu semua
Bahagia menantimu
Doa kami mengiringi langkahmu semua
#PemulungKata
#Mengenang Bencana NTT
Saat Mentari Mulai Terbenam
I/
Sebut saja dia putri
Saat mentari bersinar perak
Ia mulai terlelap dalam keheningannya
Mungkin bibir sudah lupa dengan kata
II/
Di bawah jembulan
Aku isyaratkan dengan shymponi musik
Layaknya mengiring kepergian mentari ke peraduan
Memecah hening pada bibir senja
III/
Saat kita mulai berpikir lebih jauh
Halusinasi sudah melampaui hayal
Kita tidak lagi berbincang
Kamu mulai terbuai dalam mimpi tentang senja
IV/
Sekarang aku mulai memahami
Musik indah hembusan angin sepoi
Burung senja bernyanyi dalam lagunya
Menyambut malam dalam harmoni
V/
Putri…
Senja sudah menjadi gelap
Masih tentang kisah jembulan
Rembulan sudah menyapa
Tapi kita masih tetap terdiam
#PemulungKata
Pagi di Ruang Kelas
Di balik jendela
Mentari sudah menyapa dari ufuk timur
Kicauan burung mengiring dalam gaya
Berkicau dan bernyanyi lembut
Alam berseri
Layaknya sebuah penyambutan
Tanpa kata
Di balik jendela
Layaknya juga sebuah penantian
Untuk impian yang masih jauh
Tetap dari balik jendela
Penantian panjang tanpa henti
#PemulungKata
Doa Senja
Tuhanku…
Hari hampir saja pergi
Dan mentari telah memberi isyarat
Aku masih tetap disini
Hari yang terus berubah
Hanya saja masih dalam kisah yang sama
Tentang mengikuti-Mu
Tuhanku…
Jalan yang tak pernah ada akhir
Selalu menyisahkan tanya
Keluh hati yang tak terucap
Kurangkaikan menjadi doa
Tuhanku…
Senja sudah pergi
Hari akan berlalu
Menyambut pagi untuk awal yang baru
Amin….
#PemulungKata
Mari Menyulam Mimpi
Mentari memberi isyarat
Untuk realitas
Kadang meninggalkan tanya
Menapak tapak teguhkan hati
Memulai hari mengejar mimpi
#PemulungKata
Flobamoraku
(Pray For NTT)
Awan masih tetap mendung
Tapi birunya tak pernah meredup
Tanah elok nan permai
Dan yang alam selalu tersenyum
Kali ini berbeda
Alam menangis dalam diam
Wajahnya berporak-poranda
Tuhanku…
Apakah kami terlalu berdosa?
Dunia masih berduka
dan alam lalu ikut berduka
Flobamoraku…
Duka kembali menghias
Tuhanku…
Kami masih disini
Dalam heningnya alam kami terus menanti
Tuhanku…
Alam yang indah dan damai
Itulah dambaan kami
Tuhanku…
Pada-Mu kami berharap
#Pray For NTT
#PemulungKata
Nyanyian Rindu Bersama Alam
Membayang mentari perak di alam senja
Hati girang-gemirang
Alam menghibur menghambur warna
Nyanyian rindu alam
Di bawah tenda awan kelabu
Meneguk rindu dalam nyanyian alam
Berhiaskan pesona alam
Berdandan rerumputan
Mata memancar kembang melati
Alam bertawa seri
Pada senja ku bersandar
Berdendang ria bersama keheningan senja
Berpadu nada dalam satu shimponi
Ada rindu dari alam
#Pemulung Kata
Musim Baru
Padi sudah menua
Akhir musim tiba
Dan musim penghujan datang
Awal musim mulai tiba
Menyiapkan ranum
Dan terus menanti
Sampai akhirnya kita akan berkata
“Terima kasih”
#PemulungKata
“Cinta akan Rumah-Mu Menghanguskan Daku”
Untuk ketiga kalinya
Tempat yang khususk bertemu Tuhan
Padang Gurung
Gunung Tabor
Dan kali ini
Di Bait Allah
Namun berbeda
Yesus menggunakan cambuk
Marah dan kesal
Pada akhirnya cambuk kembali menghujam pada Tubuh yang kudus
Bagaimana kita,
Tubuh adalah bait Allah
Kita punya tugas yang masih banyak
#PemulungKata
Cerita Gadis Desa Pesisir
Gadis desa pesisir pantai selatan
Mentari hampir tenggelam
Dan sore yang tidak ingin menyapa
Beralih pandang membelakang
Kau pengalih pandang
Senja menjadi pelukismu
Dibawah awan kelabu menuju malam
Melukis wajah manis desa
Natural…
Berhiaskan khas tradisional
Perapian untuk menakan nasi
Itulah khas desa
Tanpa bercampur- baur
Gadis desa pantai selatan
Ini aku
Yang selalu jujur pada realitas
Gadis desa dari pesisir selatan
#Pemulungkata
Nelayan
1/
Gulungan ombak terus menerus menerpa
Memecahkan keheningan menerpa karang
Bui-bui putih mulai lepas bebas
Menghempas pantai
II/
Aku masih tetap disini
Sayup-sayup angin pantai
Meniup lembut dari selatan
Tawa ria sang nelayan
III/
Di bawah mentari
Sang nelayan menatap
Ombak memberi isyarat
Nyanyian rindu sebuah penantian
IV/
Cumi, ikan dan yang lainnya
Berdendangan bersama lautan
Tangan melambai
Beriring angin pantai menyisir laut
Nelayan…
#PemulungKata