Mbay, Vox NTT- Pekan lalu, Antonius Moti mengejutkan publik setelah memberikan kritikan terhadap Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
Angggota DPRD Nagekeo itu memberikan kritik lugas atas kebijakan pengadaan dua unit mobil dinas baru untuk Bupati dan Wakil Bupati tahun 2021 senilai Rp1,5 Miliar lebih.
Kritikan Antonius disalurkan lewat pemberitaan beberapa media mainstream di Nagekeo.
“Uang Rp1,5 miliar kalau untuk bantuan perumahan, tentu banyak warga terbantu. Bisa juga untuk penanganan bencana, untuk pemulihan ekonomi masyarakat pasca-pandemi, bantuan pendidikan siswa selama pandemi dan lain sebagainya,” sesal Antonius seperti yang diberitakan.
Politisi Golkar itu berharap agar ke depannya, program dan kegiatan yang dianggarkan harus memperhatikan skala prioritas.
VoxNtt.com sudah mengirim pesan kepada Antonius untuk mengkonfirmasi kembali argumentasinya di balik kritikan itu, namun belum direspons.
Meski begitu, pernyataan sesal Antonius terhadap pengadaan dua unit mobil dinas Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo tahun 2021 mendapat reaksi beragam dari masyarakat Nagekeo.
Salah satunya adalah Mbulang Lukas, Pengacara di LBH Nurani Nagekeo.
Lukas mengatakan, kritikan DPRD terhadap penggunaan anggaran yang telah dibahas dan disepakati bersama pemerintah adalah keputusan keliru dan bersifat ambigu, sehingga berpotensi membingungkan publik.
Selain itu, menurut dia, kritikan itu sangat tidak patut apalagi dilontarkan oleh seorang Ketua Komisi III DPRD Nagekeo, Antonius Moti.
Ia kembali menegaskan, memberikan kritikan terhadap urusan kegiatan penggunaan anggaran pemerintah yang telah dibahas dan disepakati bersama antara DPRD dan pemerintah sangat mengganggu urusan pembangunan di Nagekeo.
Cara kritik Antonius, kata Lukas, berpotensi memprovokasi warga Nagekeo untuk membenci Bupati Yohanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja.
Hal ini dapat memperlambat proses pembangunan yang tengah gencar dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo.
“Tidak ada yang bermasalah dalam pengadaan kendaraan itu, dan ketua DPRD Nagekeo sudah mengatakan itu. Seharusnya, saat ini DPRD Nagekeo segera memanggil Bupati atau Kabag Umum, tanyakan ke mereka di mana mobil yang baru dibeli itu. Karena sampai saat ini Bupati masih pakai mobil lama,” ujar Lukas, Jumat (14/05/2021),
Sementara, Imanuel Ndun, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Nagekeo mengatakan, hadirnya kendaraan dinas baru menjadi salah satu faktor pendukung demi kelancaran tugas Bupati dan Wakil Bupati dalam melayani masyarakat.
Kata dia, Kantor Bupati yang sesungguhnya ada di tengah masyarakat. Di sanalah Bupati bisa melihat dan mendengarkan keluhan masyarakat, kemudian menghasilkan solusi atas permasalahan itu.
Imanuel menambahkan, mobil itu juga akan menjadi kendaraan dinas Bupati Nagekeo di waktu mendatang. Sama halnya seperti saat ini, Bupati Don menggunakan kendaraan dinas peninggalan dari Bupati Elias Djo sebelumnya.
Apalagi, kata Imanuel, dalam kondisi yang serba sulit seperti saat ini, mobilitas pimpinan menjadi faktor yang sangat penting untuk bisa terus mengetahui obyektivitas permasalahan masyarakat, sehingga solusi penanganannya menjadi tepat dan terarah.
“Presentasenya, sekitar 60-70 persen, Bupati memang harus berkantor di tengah-tengah masyarakat, mendengar dan memberi solusi terhadap keluhan masyarakat. Sisanya Bupati berkantor di ruangannya, berada di balik meja,” ujar Imanuel.
Layakkah Mobil Dinas Baru untuk Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo?
Bupati Nagekeo dr. Yohanes Don Bosko Do dan Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja memang kerap melakukan blusukan ke beberapa tempat.
Seperti pada Jumat, 7 Mei lalu, Bupati Don melakukan kunjungan kerja ke beberapa desa di dua wilayah kecamatan sekaligus yang jaraknya bisa mencapai puluhan kilometer dari Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.
Bupati Don keluar dari rumah jabatannya pukul 07.00 Wita dan bergegas meninjau kebun desa Wokowoe dan Wokodekororo di Kecamatan Nangaroro. Di sana, dia ikut memanen jagung, sorgum dan kacang hijau.
Selain ikut memanen, Bupati Don juga berdialog dengan para petani. Dia mendengarkan keluhan mereka dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi petani.
Selanjutnya, Bupati Don mengunjungi Damianus Segi, yang rumahnya tertimpa pohon kemiri di Kampung Paupadhi, Kecamatan Boawae.
Selain menyerahkan bantuan, bersama masyarakat setempat, Bupati Don turut terlibat ikut mengerjakan pembangunan perumahan yang baru itu.
Di sana, Bupati Don juga nenyempatkan diri bertemu dengan para pengusaha mikro. Baru pada sore harinya, bersama rombongan kembali ke Mbay.
Markus Mere, salah satu warga Nagekeo menilai Bupati dan Wakil Bupati sangat layak membeli mobil dinas yang baru, mengingat tingginya mobilitas dua pemimpin di kabupaten itu.
Terpisah, Yansen Tibo, Pejabat Pembuat Komitmen pada pengadaan kendaraan itu mengatakan, dua unit mobil dinas baru Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo merupakan varian terbaru Fortuner (New Fortuner) jenis VRZ AT 4×4 Diesel 2,4 VIN 2021, dari pabrikan Toyota Astra Motor (TAM).
Harga dua unit mobil tersebut, kata Yansen, mencapai Rp1,5 Miliar lebih.
Sementara, Kepala Bagian urusan Umum Setda Nagekeo Benediktus Lado yang bertanggung jawab terhadap pengadaan dua unit mobil itu hingga kini masih memilih diam.
VoxNtt.com sudah berupaya menemuinya, bahkan telah menghubunginya melalui aplikasi WhatsApp untuk wawancara terkait alasan pergantian dua mobil itu.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Benediktus masih enggan memberi jawaban dengan alasan sedang mengurusi urusan keluarga.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba