Oleh: Yohanes Boli Jawang OAD, Bandung
Sabtu Kelabu
Malam minggu akan kembali
Adakalanya hati ingin bertanya
Saat senja mulai memucat
Wahai para petualang malam minggu
Hati masih tetap bertanya
Adakah sabtu yang akan kembali lagi?
Malam ini sudah menjelma
Wahai insan di ujung malam
Adakah sabtu yang akan berada bersama kita?
#Akhir Pekan
Maaf Kita Berbeda
Aku ingin melupakan sajak indahku
Yang pernah kutuliskan dari kisahmu
Biarlah bait sajaku lenyap oleh waktu
Maaf kita harus meninggalkannya
Kisah yang pernah kutulis dari nada kita
Dan biarlah aku untuk menikmati kesendirian bersama waktu
#Maaf
Biarkan Kepergian
Satu musim telah berlalu
Menggugurkan dedaun
Jalan-jalan waktu sudah dipenuhi
Melukiskan fatamorgana
Senja terlalu lama berlalu
Dan subuh tak ingin cepat
Akankah jumpa bisa kembali pada kita?
Karena pergi yang tak pernah mau kembali
#SeeU
Kasih?
Kasih
Kita sudah biasa mengucapkannya
Kasih kata yang selalu hadir diantara kita dan hidup kita
Kasih
Sebenarnya hidup itu adalah kasih
Seperti halnya embun pagi yang mendahuli subu
Menanti di ujung pagi
Kita senantiasi diberi kehangatan dalam balutan dingin pagi
Seiring waktu
Kadang keangkuhan yang menegngelamkan kasih
Kasih
Tidak berbicara tentang kuantitas laku
Tapi kasih selalu melihat eksistensi
Lalu bagaimana dengan aku?
Sudahkan aku menyatakankan kasih?
Apakah kasih bagiku?
Kasih adalah keutuhan
Dan kasih ingin lebih banyak lagi
#Minggu9/05/2021
Pamitku Pada Senja
Mungkin sore lebih sopan
Untuk menutup hari ini
Dengan berpamit pada senja
Di ujung mentari sudah bersinar perak
Senja sudah tiba
Angin pantai mulai menghembus
Bersama hempasan ombak
Kuukir kembali kisah hari ini
Masih ada malam yang telah menanti
Bersamanya memasuki mimpi-mimpimu
Biar subuh lebih cepat berjumpa pagi
#PemulungKata
#SemuadipenghujungMalam
Lautan pun akan Berkata
Selepas hari ini, senja mulai berpaling
Angin laut mulai berhembus lembut
Bui-bui ombak seakan menari-nari
Menyapu bebatuan, menghempas ke bibir pantai
Dari sini aku memandangmu
Luasnya laut membentang, hingga mengujung pada langit-langit
Riuhmu seakan berpamit hari
Dan kuandaikan katamu
Untuk diammu yang menyimpan kisah
Mungkin jika bisa, kamu kabari pada sore
Hingga senja akan membawamu pada peraduan
Masih dengan kisah yang sama
Dalam gemuhnya
Lautan pun ingin berkata
#PemulungKata
Seandainya,
Sudah berapa jauh langkah
Aku tidak lagi pandai berhitung
Waktu tidak akan pernah mendahului
Mungkin waktu punya cara menggandakan cerita
Seandainya,
Tapi tak pernah ada jedah untuk kembali waktu
Seandainya,
Masih ingatkah tentang saat itu?
Di kala harus memutuskannya
Seandainya,
Hidup selalu ada banyak hal
Dan seandainya,
#PemulungKata
Catatan Hari ini
Wahai para pejuang
Pagi sudah kembali
Tidak ada yang berbeda untuk hari ini
Mentari sudah menyapa lembut
Sama halnya dengan kemarin dan yang sudah berlalu
Adakalanya hanya cerita yang berbeda
Namun semua selalu di awali dengan melafalkan doa penuh khusuk
Mentari semakin menunjukan kecongkakan
Tapi awan masih bercahaya kelabu
Untuk hari ini
Hujan masih menanti di pintu-pintu langit
Hari terus mengayunkan langkah
Disini masih dengan kisah yang sama
#PemulungKata
#####
Khilaf masih menjadi warna
Bahkan perpecahan kerap terjadi
Mungkin lupa
Menghadirkan nafsu
Hitung-berhitung
Tidak ada yang ingin kerusakan
Semua ingin kebaikan
Tidak ada yang bisa dibeli
Mari beramal dari akal hingga aksi
#PemulungKATA