Oleh: Yohanes Boli Jawang OAD, Bandung
Pentekosta
****
Nyala lidah api berkobar-kobar
Datang untuk mencerahkan
Kami mengenal Tuhan dengan lebih baik
Buka angka, fakta pun masih mungkin
Tapi iman kami
Nyala lidah api
Masih saja berkobar-kobar
Berbicara tentang Tuhan
Kami mengenal-Nya lebih dalam
Dari nyala lidah api
Kami mengenal lebih banyak
Semuanya sduah dinyatakan
Kasih_Mu Tuhan begitu besar
#PemulungKata
Aku Titip Rinduku pada Mimpi
Aku ucapkan selamat malam untukmu
sedang apa kau?
Bila sedang tidur biarkan saja
Tidak ada yang lebih istimewa
Pada hari-hari ini
Karena rindu akan selalu ada
Aku hanya katakana rindu
Bila tak sempat
Aku titipkan pada mimpiku
Dan bila sempat mimpikanlah
Dan jangan lupa
Bangunkan dia di subuh menjelas mentari
Mungkin aku tidak sempat bersamanya
#PemulungKata
#HanyaRindu
Teruntukmu Berdua
Saatnya sudah tiba
Yang kau harapkan telah nyata
Dan yang kau dambakan telah datang
Yang satu bagai pangeran
Dan
Yang satu bagai permaisuri
Bersua dalam janji
Alam pun ikut berseri
Flamboyan berhias di sekelilingmu
Dan satu demi satu mulai berjanji
Di depan Sang Khalik
Kamu mulai berucap
“Sehidup, Semati”
Ini katamu hari ini untuk selamanya
Lingkaran emas sudah menandai
Menguatkan ikrar penuh khusuk
Berdua hanya untukmu berdua
Selamanya
#PemulungKata
Kunanti di Ujung Senja
Di antara ini putri masih tetap tegar
Tangis yang hampir menutup pagi
Kala senja mulai redup
Mentari bersinar perak
Sunyi mendekap erat di kala senja semakin redup
Waktu sudah menjemput malam
Ada bunyi melodi indah
Wahai putri,
Ada kisah yang masih menanti subuh
Senja sudah hampir hilang
Wahai putri
Akankah senja akan kembali
Bila nantinya
Kunanti di ujung senja
#PemulungKata
#AntaraSenjadanRindu
Kita Ada di Medsos
Semua berawal dari yang tak terduga
Sempat membuat tawa bagi sang penghuni maya
Hari ini, esok, dan seterusnya
Masih saja dengan hal-hal yang sama
Kita berselancar dengan cerita-cerita awal
Tidak ada pertemuan yang direncana
Di dalam maya, menghadirkan semacam cumbu
Dalam gelombang-gelombang lintas
Yang mengantarai yang tak berupa, apalagi paras
Semacam penemuan cinta tak berawal
Bahkan tak berjahit
Maaf aku tidak terhipnotis fatamorgana
Masih dengan prasangka
Sisahnya masih dalam belenggu hati yang tak pasti
Kita masih tetap dalam ketidakpastian
Tidak ada yang lebih indah, selain menanti ketulusan
Dalam kesucian cinta
Meski kita masih hanya berselancar
Bersama canda dalam maya
Setidaknya kita selalu ingat satu tujuan
Tentang cinta yang selalu berawal dari canda hingga menjadi cumbu yang tak berakhir
#PemulungKata
#SemacamLDR
Mencintaimu pada Senja
Ujung langit memberi isyarat
Bersama sinar jingga
Melukis indah bayang mentari
Kembang malam mulai mengatur warna
Di ujung di batas gari-garis langit
Sinar perak perlahan berubah kelabu
Tak sempat kugoreskan tinta
Untuk kisah yang gulita
Namun hati ingin mengingatnya
Di batas senja, di bawah garis langit
Kuingin mencintaimu lebih dalam
#PemulungKata
Apa yang Kamu Cari?
Hampir miris untuk jalan yang masih di jauh
Ujung langit seperti menjadi batas
Hingga kadang proses menuai protes
Masih pada kisah yang sama
Aku harus bagaimana?
Ujung jalan masih tak terlihat
Selalu ada hikmat dalam menikmati
Lalu apa yang kamu cari?
Semuanya menanti di ujung jalan
#PemulungKata