Kupang, Vox NTT – Ikatan Keluarga Manggarai Raya (IKMR) Kupang mengecam keras pernyataan rekaman suara Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe.
Rekaman berbau suku, agama dan ras (SARA) itu menyebar di publik sejak Sabtu, 29 Mei 2021.
Rekaman suara ini pun memantik sejumlah perdebatan. Sebab, pemilik suara menyinggung suku dan agama tertentu; Flores dan Katolik.
Ketua IKMR Kupang, Aloysius Sukardan mengatakan, IKMR Kupang mengecam keras pernyataan ketua DPRD Kota Kupang tersebut.
“Mengecam keras pernyataan Yeskiel Loudoe yang juga sebagai ketua DPRD Kota Kupang,” tegas Ketua IKMR Aloysius Sukardan kepada wartawan di Kupang, Senin (31/05/2021) siang.
Aloysius menegaskan, pernyataan Ketua DPRD Kota Kupang itu bertolak belakang dengan penghargaan yang diterima oleh Kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur secara umum, sebagai kota nusa tertinggi toleransi.
“Kota Kupang baru saja dapat terima penghargaan sebagai Kota tinggi toleransinya,” tegas Aloysius.
Dosen Fakultas Hukum Undana Kupang itu juga mengatakan, Kota Kupang adalah miniaturnya NTT, di mana seluruh unsur, suku, agama di NTT semua ada di Kota Kupang.
“Atau istilahnya, Kota Kupang ini rumah bersama kita. Oleh karena itu, sangat disayangkan kalau ada tokoh, pejabat publik yang mengeluarkan pernyataan yang berbau SARA,” ujarnya.
Aloysius berharap permohonan maaf yang disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Kupang melalui media pada Minggu, 30 Mei 2021, agar tidak terulang lagi.
“Permohonan maaf itu kita terima, dengan catatan tidak boleh mengulangi lagi,” katanya.
Pihak IKMR Kupang juga kata dia, mendorong penegak hukum agar segera menyelesaikan persoalan berbau SARA itu.
Sebagai warga Kota Kupang tambah Aloysius, mempunyai kewajiban untuk merawat Kota Kupang sebagai kota kasih.
“Mari kita bersama sama merawat Kupang sebagai kota kasih,” harapnya
Sekretaris IKMR Kupang Aloysius Min juga mengaku menyesal dengan pernyataan Ketua DPRD Kota Kupang yang berbau SARA itu.
” Kenapa menyesal?, karena beliau publik figur,” tegas Alo Min.
Menurut Alo, publik figur sebenarnya, memberikan contoh yang baik. Baik dengan kata-kata, maupun tindakan.
“Karena publik figur itu yang kita sangat disesalkan,” tuturnya.
Ia menegaskan apa yang disampaikan oleh ketua DPRD Kota Kupang itu, selain mencederai, tetapi secara tidak langsung sedang membelajarkan sesuatu yang salah kepada generasi di daerah ini.
“Bagaimana media sosial ini, bisa menjangkau seluruh orang untuk menyaksikan. Beliau membelajarkan hal yang salah dari pernyataan ini, ” tegas Alo Min.
Ia juga mengimbau seluruh orang Manggarai, baik yang ada di Kupang atau di mana pun agar tidak terpancing dengan pernyataan ini.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba