Ruteng, Vox NTT- Pater Galus dari “diserbu” oleh 32 orang perwakilan umat Paroki Santu Petrus dan Paulus Dampek di Asrama Komunitas Societas Verbi Divini/Serikat Sabda Alah (SVD) Sengari, Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Senin (31/05/2021) lalu.
Selain umat, pastor paroki Dampek Romo Tarsi Tambor, pastor lain Yoan Enggong, dan Plt. Camat Lamba Leda Utara Agus Supratman juga ikut mengambil bagian dalam kunjungan tersebut.
Mereka ke sana dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-85 dari pastor bernama lengkap Gallus Mitter Meier itu.
Wujud ungkapan syukur dan gembira umat Paroki Dampek ditandai dengan pengalungan dan penyematan topi, serta berbagai bingkisan untuk Pater Galus.
Pengalungan dan penyematan topi dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Lamba Leda Utara, Bernadeta Norce Endang di depan kamar tidur Pater Galus.
Ia tampak antusias menerima kunjungan umat, walau sudah tidak mengenal siapa yang datang, akibat daya ingat dan penglihatannya sudah tidak berfungsi secara normal.
“Selamat ulang tahun pater,” ucap spontanitas umat Paroki Dampek secara bersamaan saat bertemunya.
“Ya, terima kasih,” timpalnya singkat.
“Sekarang pater sudah masuk usia 85 tahun. Profisiat ya Pater,” kata salah seorang di antara umat.
“Ya benar, dan saya masih ingin hidup sampai 100 tahun,” ucapnya dengan vokal yang kurang jelas dan tertati-tati.
Jawaban dan fakta fisik Pater Galus yang disaksikan secara keseluruan, sontak membuat umat yang menyaksikan langsung saat itu tertegun.
Bahkan ada yang mata berkaca-kaca dan berlinang air mata suka cita bercampur sedih.
Pesta kecil nan hikmat semakin semarak dengan nada syair lagu “Selamat Ulang Tahun” dinyanyikan secara bersama. Lalu diikuti doa bersama yang dipimpin oleh Pater Paul dan berkat akhir oleh Pater Galus sendiri.
“Selamat ulang tahun pater, sehat selalu dan umur panjang. Kami semua selalu mendoakan pater. Jasa dan seluruh karya pengabdian pater selalu kami kenang dan kiranya kami semua umat Paroki Dampek selalu ada di hati pater,” kata Romo Tarsi Tombor, usai doa bersama.
Kemudian, Romo Tarsi yang memandu pesta singkat itu, memberi kesempatan kepada Plt. Camat Lamba Utara untuk menyampaikan ungkapan hati kepada Pater Galus.
“Pater, aku tidak mengenalmu secara utuh. Namun aku mendengarmu, aku merasakan sebagian besar karyamu dan aku banyak menyaksikan karya muliamu. Rekam jejakmu, mulia bagiku. Terima kasih Pater. Kami mendoakanmu, dan mohon doamu bagi siarah hidup kami agar selalu di jalan yang benar,” ucap Agus Supratman, Plt. Camat Lamba Leda Utara
Pesta kecil sederhana yang diselimuti riang dan gembira itu diakhiri santap siang bersama Pater Galus, lalu ditemani Pater Paul dan Pater Gabriel.
Pesta berjalan singkat hanya satu (1) jam, sebab aturan komunitas waktu istirahat siang tiba yaitu pukul 12.00 Wita.
Untuk diketahui, pastor kelahiran 24 Mei 1936 itu, dikenang sangat berjasa di bidang kesehatan bagi umat, selain tugas pokok sebagai pelayan rohani.
Pater Galus mulai injak kaki di Paroki Dampek pada tahun 1978 dengan status sebagai Pastor Paroki dan pindah atau pensiun sebagai pelayan umat pada tahun 2011. Pater Galus mengabdi selama 33 tahun di Paroki Dampek.
Ia lalu menetap di Asrama SVD di Sengari mulai tahun 2011 sampai sekarang.
Pater berdarah Jerman itu dikenal luas seluruh umat di Manggarai Raya. Bahkan dari luar Kabupaten Manggarai Raya berkat kepiawaian khusus di bidang kesehatan.
Pater Galus adalah dokter. Ia dokter bagi umat. Banyak umat yang sakit disembuhkan secara medis olehnya.
Kesaksian umat, Pater Galus, dikenal sangat disiplin serta tanpa kompromi. Dia tidak segan-segan untuk marah bagi yang salah, usir bagi yang tidak sesuai keinginannya.
Suara atau nada tinggi saat sedang merayakan ekaristi bila ada hal yang menurutnya mengganggu pelaksanaan perayaan. Bahkan tempeleng ajudan yang tidak bertanggung jawab saat bertugas pada perayaan ekaristi.
Pater dari ordo SVD itu dikenal sangat tegas dan berprinsip. Ia dikenal memiliki komitmen yang kuat dan utuh.
Pater Galus dikenal sangat tulus dan setia dengan yang susah, dan juga sangat peduli dengan yang lemah.
Begitulah simpul umum mengenang Pater Galus saat aktif sebagai pelayan umat dari umat Paroki Dampek.
Penulis: Ardy Abba