Ruteng, Vox NTT- Universitas Katolik Indonesia St. Paulus Ruteng mulai menggelar Konferensi Internasional tentang Pendidikan, Kemanusian, Kesehatan dan Pertanian di Era Transformasi Digital, Kamis (03/06/2021).
Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Yohanes S. Lon, M.A dalam sambutannya mengaku senang dalam menyambut Konferensi Internasional tersebut. Bagi dia, momen ini merupakan waktu yang tepat dan luar biasa dalam memahami kontribusi Transformasi Digital untuk kehidupan.
Menurut Pastor John, Transformasi Digital memiliki dampak besar pada cara hidup. Ia pun mengaku senang karena universitas telah menjadi mitra dalam pertumbuhan teknologi digital.
John menjelaskan, peran utama universitas adalah membuat teknologi digital tersedia bagi negara-negara berkembang saat mereka mengejar tujuan pembangunan.
Itu terutama di bidang kesehatan manusia, pertanian, pendidikan, sumber daya manusia dan banyak bidang lainnya.
Dikatakan, Negara berkembang bukan hanya penerima pasif dari teknologi yang diciptakan dan dibagikan oleh mitra maju mereka.
“Sebaliknya, banyak negara berkembang telah memperoleh keahlian tingkat tinggi dalam teknologi digital dan dampaknya terhadap pendidikan, kesehatan, pertanian, dan kemanusiaan,” terang Pastor John yang disampaikan dalam Bahasa Inggris.
Ia mengatakan, konferensi seperti ini memberikan kesempatan yang berharga bagi para peneliti untuk berbagi pengalaman.
Mereka menggunakan keahlian ini untuk berinovasi tidak saja demi keuntungan mereka sendiri, tetapi juga membaginya dengan negara berkembang lainnya.
“Saya bangga bahwa beberapa dari para ahli tersebut terwakili dengan baik di antara para pembicara di sini hari ini,” katanya.
Menurut dia, teknologi digital telah berkembang pesat di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian dan kemanusiaan.
Sepanjang sejarah, teknologi telah menjadi kekuatan dominan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang mengangkat negara dan rakyatnya.
“Sejarah juga memberi tahu kita bahwa perubahan teknologi yang cepat menghadirkan tantangan bagi negara dan masyarakat. Kita sekarang memasuki Revolusi Industri ke-4,” katanya.
Saat ini, kata John, sudah mengalami perubahan besar yang dibawa oleh teknologi baru ke dalam cara manusia hidup, bekerja, berinteraksi, dan berbisnis.
Di bidang pendidikan, pembelajaran adaptif berbasis komputer dan teknologi jarak jauh akan meningkatkan hasil belajar di sekolah.
Dari pendidik sekolah dasar hingga pendidikan tinggi, Transformasi Digital telah memengaruhi ruang kelas dan bagaimana para guru menjangkau siswa mereka.
“Penggunaan teknologi digital dalam perawatan kesehatan dan sosial dapat meningkatkan kualitas, efisiensi dan pasien dapat lebih efektif mengambil bagian dalam takdir kesehatan mereka,” jelas Pastor John.
“Alat digital memberdayakan orang untuk menjaga kesehatan mereka, merangsang pencegahan dan memungkinkan umpan balik dan interaksi antara pengguna dan penyedia layanan kesehatan,” imbuh dia.
Ia menambahkan, teknologi digital juga berpotensi merevolusi pertanian dengan membantu petani bekerja lebih tepat, efisien, dan berkelanjutan.
Teknologi digital membantu meningkatkan kinerja lingkungan sekaligus membuat pekerjaan pertanian lebih menarik bagi generasi muda.
Pastor John melanjutkan, dunia telah menjadi digital, dan tidak ada jalan untuk kembali.
Akhir-akhir ini, hampir setiap orang memiliki smartphone. Mereka menggunakannya setiap hari untuk membantu membuat keputusan, menemukan merek untuk dibeli, atau mempelajari lebih lanjut tentang suatu produk.
“Semua ini terdengar seperti perubahan besar, namun mereka juga menghadirkan beberapa tantangan unik bagi umat manusia,” ketusnya.
Transformasi Digital adalah gagasan bahwa teknologi modern dapat secara drastis mengubah cara manusia mendekati masalah tradisional.
Hal ini tentu saja mempengaruhi setiap tingkat kehidupan manusia dan sering menentukan bagaimana manusia memilih untuk maju melalui masalah yang dihadapi.
Ini memengaruhi setiap tingkat perusahaan modern dan akan terus memiliki efek riak selama beberapa dekade mendatang.
“Tetapi dengan semua perubahan, menjadi sulit untuk mengatakan tantangan mana yang benar-benar menghadirkan peluang untuk pertumbuhan,” imbuh Pastor John.
John menambahkan, banyak dari transformasi juga mengharuskan manusia mengambil sedikit risiko, sehingga situasinya sering kali membuat frustrasi.
Di banyak negara berkembang, Transformasi Digital telah menyebabkan ketidaksetaraan dalam pendidikan karena akses teknologi digital terlalu bervariasi dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
Salah satu pembicara yang dihadirkan dalam konferensi melalui aplikasi Zoom itu ialah Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Johnny G. Plate, S.E.
Menteri Johnny mengapresiasi penyelenggaraaan Konferensi Internasional ini.
Terkait tema konferensi ini, menteri kelahiran Manggarai, Flores itu menyatakan bahwa pemerintah Jokowi sungguh berkomitmen dalam meningkatkan literasi digital rakyat Indonesia melalui aneka program.
“Saya mengapresiasi Unika Santu Paulus Ruteng yang menyelenggarakan kegiatan konferensi internasional ini. Apa yang diangkat dalam konferensi ini sesungguhnya sejalan dengan komitmen pemerintah,” katanya.
Pemerintahan Jokowi, kata dia, telah menempatkan peningkatan literasi teknologi dan literasi digital sebagai bagian dari prioritas pembangunan.
“Untuk itu, melalui kementerian yang saya pimpin, pemerintah telah menginisiasi berbagai program untuk peningkatan literasi teknologi, literasi digital pada era transformasi digital ini,” terang politisi NasDem itu.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba