Ruteng, Vox NTT- Target pertumbuhan ekonomi era kepemimpinan Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (Hery-Heri) lima tahun ke depan di Kabupaten Manggarai sebesar 4,93%.
Target tersebut sudah tertuang dalam nota kesepakatan rancangan awal RPJMD Kabupaten Manggarai tahun 2021-2026 yang sudah ditandatangani melalui agenda rapat paripurna DPRD pada 5 Mei 2021 lalu.
Anggota DPRD Manggarai Eber Ganggut meragukan target tersebut. Pasalnya, target itu malah menurun dari era kepemimpinan Deno Kamelus dan Victor Madur (Deno-Madur) sebelumnya, di mana memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02%.
Menurut Eber, target pertumbuhan ekonomi di Manggarai mengalami kontraksi sebesar 0,79 persen.
Ia menegaskan, target pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan Hery-Heri tidak ditunjang dengan target fiskal daerah yang mumpuni.
“Dalam RPJMD itu saya tidak melihat target 13 indikator utama. Bupati boleh menjanjikan tetapi saya meragukan karena tidak ditunjang dengan target fiskal daerah,” kata Eber kepada wartawan di Ruteng, Sabtu (05/06/2021).
Ia pun membandingkan target pertumbuhan fiskal dalam RPJMD Hery-Heri dengan RPJMD masa kepemimpinan sebelumnya di rezim Deno-Madur.
Target pertumbuhan fiskal Hery-Heri, kata dia, hanya berkisar 1,91% per tahun lebih rendah dari rata-rata realisasi fiskal daerah pada masa kepemimpinan sebelumnya, yakni 3,98 dan 21,10 persen per tahun.
Eber juga menilai, RPJMD Hery-Heri tidak bermetamorfosis menjadi kupu-kupu cantik dari kepemimpinan sebelumnya.
Tidak hanya itu, 100 hari masa kepemimpinan Hery-Heri juga belum ada tanda-tanda yang menjanjikan. Menurut dia, tidak ada suatu kebijakan yang luar biasa yang dirasakan masyarakat Manggarai.
Politisi PAN itu mengatakan, inflasi Kabupaten Manggarai saat ini berada pada posisi 3,19 lebih besar dari inflasi NTT pada posisi 2,05.
Daya beli masyarakat Manggarai juga semakin menurun. Oleh karena itu menurut Eber, investor dan pengusaha harus bisa memberi daya dorong terkait pertumbuhan PDRB.
Selain itu, lanjut Eber, program pemerintah saat ini bisa secepat mungkin dieksekusi sebagai stimulan untuk pergerakan ekonomi masyarakat.
“Bupati dan Wakil Bupati harus punya kebijakan luar biasa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi sesuai instruksi pemerintah pusat,” tegas anggota DPRD dari Dapil Rahong Utara dan Wae Ri’i itu.
Sementara itu, Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit menjelaskan, perbedaan RPJMD yang diusulkan Hery-Heri dengan RPJMD lima tahun sebelumnya terletak pada lingkungan makro, di mana lima tahun lalu Manggarai belum dilanda pandemi Covid-19.
“Sebelum ada Covid-19 semua pihak optimis kepada pemerintah untuk menyelesaikan target RPJMD-nya, tetapi sekarang kita harus kembali melihat keadaan kita di tengah pandemi Covid-19 yang banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi,” ungkap Bupati Nabit.
Ia mengatakan, target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam RPJMD Hery-Heri bukan target bombastis. Sebab, pihaknya tidak mengetahui apa yang terjadi ke depan.
Bagi dia, tidak ada yang dapat memperkirakan pendapatan daerah akan mampu membiayai belanja pembangunan ke depan di tengah masa sulit ini.
“Kita semua menginginkan lompatan kemajuan tetapi kembali pada keadaan saat ini, baik global, nasional maupun lokal. Oleh karena itu kita jangan bermimpi untuk melompat terlalu jauh cukup yang moderat dan pas-pasan,” ujar kader PDIP itu.
Ia menegaskan, pihaknya bisa melakukan perbaikan terhadap dokumen RPJMD tetapi menunggu semua situasi kembali normal. Artinya, situasi global, nasional dan lokal sudah membaik dari Covid-19.
Langkah-langkah itu, kata dia, akan diambil pada pertengahan periode perencanaan untuk merevisi target-target dalam RPJMD terutama target pertumbuhan ekonomi.
“Target yang terlalu tinggi pada situasi normal akan berdampak buruk ketika negara masuk pada fase kritis. Oleh karena itu star awal ini kita jangan terlalu target yang terlalu jauh dulu, sebab negara masih berada pada status darurat nasional,” tuturnya. (VoN)