Ende, Vox NTT – Kursi Wakil Bupati Ende sudah lama kosong setelah Bupati Marsel Petu meninggal dunia satu tahun lalu.
Kekosongan posisi kursi Wabup pun terus menuai kontroversi. Kelambanan dari partai-partai di dalam Koalisi MJ (Marsel-Djafar) menjadi perbincangan hangat. Banyak pertanyaan di masyarakat terkait kekosongan posisi Wabup tersebut.
H. Djafar. H. Achmad yang semula menduduki sebagai Wabup Ende langsung menduduki menjadi Bupati secara otomatis terhitung sejak tanggal 8 November 2019 lalu. Namun hingga saat ini, ia tetap memimpin Kabupaten Ende seorang diri.
Kristo salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Ende saat ditemui VoxNtt.com, Sabtu (12/06/2021), mengaku sangat prihatin dengan kekosongan Wabup hingga saat ini.
“Sebagai masyarakat saya sangat prihatin dengan Bupati Djafar yang saat ini yang lagi bekerja sendiri mengurus Kabupaten Ende dengan wilayahnya yang begitu sangat luas,” tuturnya.
Kristo juga berharap kepada partai-partai Koalisi MJ Jilid 2 segera memproses dan meninggalkan segala keegoan, serta kepentingan pribadi maupun golongan.
“Biarkan roda pemerintahan ini berjalan secara maksimal,” tegasnya.
Sementara Bupati Djafar saat ditanyai mengenai kekosongan tersebut beberapa waktu lalu, mengaku Pemkab Ende telah menanggapi sesuai prosedur dengan menyurati partai-partai koalisi. Dalam surat, pihaknya meminta partai koalisi untuk mengusulkan nama calon dan agar secepatnya diproses.
Bupati Djafar menegaskan, pihaknya sudah bekerja sesuai prosedur dan tidak pernah mempersulit. Justru ia menginginkan kekosongan Wabup Ende segera terisi.
Hal serupa juga disampaikan Juru bicara Koalis MJ Jilid 2, Kadir Mosa Basa. Saat ditemui beberapa bulan lalu, Kadir mengatakan partai koalisi sudah melakukan pertemuan beberapa kali.
Sayangnya sampai saat ini belum ada kepastian. Sebab salah satu dari Koalisi MJ mengundurkan diri saat pertemuan ketiga di Aula Hotel Syfa beberapa bulan lalu.
“Terkait kendala ini kita juga sudah konsultasi dengan Kemendagri, namun jawabannya tidak bisa, minimal dalam Koalisi MJ semuanya harus sepakat,” ujarnya.
Menurut Kadir, saat ini koalisi tengah mencari solusi. Ia pun meminta agar semua partai koalisi bisa meninggalkan ego, untuk kemudian secepatnya mengisi kekosongan jabatan Wabup Ende.
Kontributor: Nasan Kua
Editor: Ardy Abba