Atambua, Vox NTT- Sebanyak 13.967 rumah di Kabupaten Belu masih masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Kondisi belasan ribu rumah tidak layak huni di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste ini menjadi pekerjaan rumah bagi Bupati dan Wakil Bupati Belu, dr. Agus Taolin dan Aloysius Haleserens.
Apalagi, perumahan layak huni merupakan salah satu dari lima program prioritas Bupati Agus Taolin dan Wabup Alo Haleserens.
Dari data base perumahan yang diperoleh VoxNtt.com dari Kepala Bidang Perumahan dan Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Belu, Yohanes Moruk, Rabu (23/06/2021), pada tahun 2017 terdapat 18.136 RTLH.
Namun jumlah ini sudah berangsur kurang setelah pemerintah melalui Dinas PUPR menggulirkan program bantuan stimulan rumah dengan anggaran yang bersumber dari APBD dan APBN. Sehingga pada 2020 jumlah RTLH di Belu tersisa 13.967 unit.
Jumlah ini belum termasuk rumah yang rusak akibat diterjang badai Seroja pada April lalu.
Bidang Perumahan pada Dinas PUPR menjadwalkan baru akan melakukan pendataan ulang pada bulan Juli mendatang.
Selain 13.967 RTLH, ternyata masih ada 4.169 KK di Belu yang belum memiliki rumah atau saat ini masih tinggal numpang (backlog).
“Data saat ini belum masih yang tahun kemarin. Rencananya bulan depan tim akan lakukan pendataan ulang secara menyeluruh untuk mengetahui jumlah RTLH dan jumlah backlog,” jelas Yohanes Moruk, Kepala Bidang Perumahan Dinas PUPR Belu, Rabu (23/06/2021).
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba