Oleh: Fr. Redemtus Orhan Sabu
(Universitas Widya Mandira Kupang)
Kreasionisme sebagaimana dalam agama-agama Abrahamik, adalah kepercayaan bahwa manusia, kehidupan, bumi, dan seluruh jagat raya mempunyai asal-usul secara ajaib yang dihasilkan oleh campur tangan adikodrati suatu keberadaan yang maha tinggi yang umumnya disebut Tuhan.
Campur tangan ini dapat dilihat entah sebagai suatu tindakan penciptaan dari ketiadaan (ex nihilo), atau dengan munculnya ketertiban dari khaos (demiurgos) yang ada sebelumnya.
Dalam pengertian modern, istilah kreasionisme secara khusus dihubungkan dengan suatu jenis fundamentalisme Kristen konservatif yang bertabrakan dengan berbagai aspek dari ilmu pengetahuan.
Di kalangan ilmuwan, kreasionisme adalah termasuk pseudosains, yang tidak sesuai dengan metode ilmu pengetahuan.
Menurut penantang kreasionisme, pendukung kreasionisme tidak dapat mengusulkan suatu teori penciptaan yang bisa difalsifikasikan atau bisa diteliti dengan memakai instrumen ilmu pengetahuan.
Banyak yang menganut keyakinan kreasionisme menganggap semua itu sebagai aspek keyakinan keagamaan yang cocok, atau setidaknya tidak dipengaruhi oleh penjelasan ilmiah.
Namun, kreasionisme dalam penggunaan sehari-hari biasanya mengandung arti keagamaan, politik dan kampanye sosial — misalnya, dalam pendidikan— untuk mengukuhkan dominasi atau penerimaan yang luas terhadap pandangan rohani tentang alam dan tentang tempat manusia di dalamnya.
Pandangan ini sering berlawanan dengan penafsiran-penafsiran tertentu dari metode ilmiah atau naturalisme yang ditolak oleh para ciptaanis seperti itu sebagai pandangan materialistik, sekuler, atau bahkan anti agama.
Mereka yang menganut pandangan yang harfiah tentang Penciptaan menolak teori-teori ilmiah yang mereka rasa berlawanan dengan teks-teks keagamaan mereka.
Yang paling menonjol adalah penolakan terhadap evolusi dan keturunan bersama oleh banyak ciptaanis, yang merasa bahwa gagasan bahwa manusia adalah “turunan dari makhluk-makhluk yang lebih rendah” sebagai sesuatu yang menghina atau menghujat.
Para ciptaanis seperti itu sering juga menolak konsensus ilmiah yang berlaku saat ini mengenai asal-usul kehidupan, asal-usul spesies manusia, sejarah geologi Bumi, pembentukan sistem matahari, dan asal-usul jagat raya.
Kreasionisme juga disebut teori penciptaan. Pada prinsipnya kreasionalisme mengajarkan bahwa kosmos tidak berkembang atau berevolusi dengan dayanya yang natural, tetapi membutuhkan pengaruh ekstrinsik yaitu penciptaan dari tiada.
Pertama, kreasionisme radikal. Menolak segala betuk evolusi. Seluruh kosmos, termasuk seluruh macam substansi dan manusia diciptakan langsung oleh Tuhan. Kedua kreasionisme lunak.
Pada prinsipnya kreasionisme lunak menerima perkembangan kosmos, tetapi tidak tanpa suatu pengaruhclangsung dari fihak Tuhan.
Kedua, teori evolusi. Istilah evolusi banyak digunakan dalam berbagai disiplin. Dalam bidang biologi, kata evolusi dimaknai dengan “Tranformasi Biologis” yaitu perkembangan dari suatu organism yang sederhana kepada organism yang semakin kompleks.
1). Tentang seleksi Alam, merupakan mekanisme perubahan. Pertama individu setiap anggota spesies berbeda dalam karakteristik ganda, yaitu struktur dan perilakunya. Kedua, variasi individu hingga tingkat tertentu bersifat menurun, artinya diteruskan dari generasi ke generasi. Ketiga, organisme berkembang biak pada laju yang melebihi kemampuan lingkungan yang mereka huni.
2). Tentang bukit Evolusi. Darwin membuktikan bahwa pada hewan dan tumbuh-tumbuhan yang dibudidayakan menunjukan proses seleksi alam yang telah menghasilkan suatu fenomena yang secara formal identik dengan evolusi.
3). Tentang reproduksi seksual dan variasi. Reproduksi seksual boleh dikatakan merupakan suatu prasyarat untuk terjadinya variasi individu.
Reproduksi seksual merupakan kelengkapan universal pada hewan dan tumbuhan.
Kedua variasi merupakan suatu syarat yang diperlukan untuk evolusi melalui seleksi alam, reproduksi seksual merupakan syarat yang diperlukan untuk evolusi melalui seleksi alam.
Menurut teori kreasionisme tidak mungkin bahwa yang hidup berasal dari yang tidak hidup.
Daftar Pustaka
- Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas( Sabtu 26/6/2021)
- Siswanto Joko.2005 . ORIENTASI KOSMOLEGI. Yogyakarta, Gajah Madah University Press.