Betun, Vox NTT- Pada masa kampanye Pilkada kali lalu, pasangan Simon Nahak dan Kim Taolin (Simon-Taolin) berjanji bakal menggelar acara ‘Pacuan Kuda’ di Kabupaten Malaka.
Hal ini sering disampaikan oleh wakil Bupati Malaka, Loice Lucky Taolin alias Kim Taolin.
Wakil Bupati yang hobi berpacu kuda ini mempunyai visi yang besar terkait arena tetap ‘Pacuan Kuda’.
“Kita targetkan tahun ini, di daerah Kobalima Timur. Letaknya strategis karena berbatasan langsung dengan negara Timor Leste,” kata Kim Taolin.
Menurutnya, lokasi Kobalima Timur menjadi pilihannya karena berkaitan juga dengan promosi pariwisata yang cukup menawan. Itu terutama di sekitar pantai selatan Timor yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.
“Beberapa waktu lalu saya sudah survei lokasinya di Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur. Luasnya pas dan dekat pantai,” imbuhnya.
Lanjut Kim Taolin, untuk urusan lahan dan lainnya, sudah dibereskan. Tinggal saja dinas terkait menindaklanjutinya agar segera mengadakan event ‘Pacuan Kuda’ ini.
Kepala BP4D Malaka, Remigius Asa, mengaku sudah survei ke lokasi tersebut pada Selasa, 29 Juni 2021. Ia pun mengaku suka dengan tempat yang dipilih oleh Wakil Bupati Malaka, Kin Taolin.
“Tempat ini bagus. Pas di bibir pantai dan batas negara,” ungkap Remigius.
Sebagai Kepala BP4D, ia berjanji akan segera menyampaikan kepada pimpinan daerah terkait apa saja yang akan dibuat untuk pembangunan arena ‘Pacuan Kuda’.
“Saat perubahan anggaran tahun 2021, minimal akan kita buat sebagai langkah awal dan proses berkelanjutannya akan dilakukan di tahun berikutnya,” kata Remigius.
Sementara, Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Januarius Boko, mengatakan untuk desain arena pacuan yang luasnya kurang lebih 10 hektare sudah direncakan bersama BP4D Malaka.
“Nanti kita akan sampaikan lagi setelah kita berkordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini adalah alokasi anggarannya,” ungkap Januarius.
Pantauan VoxNtt.com, lokasi rencana arena ‘Pacuan Kuda’ tersebut untuk sementara masih digunakan sebagai lahan pertanian kering oleh warga setempat. Sebagain yang lain sebagai perumahan warga.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba