Oleh: Yohanes Mau
Waka kampung kecil mungil terletak di pedalaman pantai utara, Desa Waka, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende.
Waka dikenal sebagai kampung terudik, terisolir dan belum bisa dijangkau transportasi darat serta jaringan signal komunikasi.
Hal ini menjadi kendala bagi warga untuk mengikuti perkembangan zaman secara up to date.
Padahal dilihat dari sumber daya alamnya, memang Waka daerah sangat potensial dengan sajian alam fantastik, kaya akan hasil laut yang belum dikelolah secara optimal.
Perkampungan Waka jauh di pedalaman tata letaknya bibir pantai. Diselimuti panorama lautan biru, tanjung dan bukit padang rumput hijau indah memesona.
Tempat-tempat wisata seperti tanjung, hamparan bukit padang hijau, dan telaga pasir putih nampaknya masih natural dan perawan.
Pemerintah Ende dan masyarakat sekitar belum merabah dan mengelolahnya secara maksimal.
Masyarakat Waka hanya bertahan hidup dari pekerjaan sebagai nelayan tradisional dan petani sederhana menggunakan peralatan yang masih tradisional pula.
Keindahan alam Waka menyimpan seribu aneka tawaran kesejukan panorama yang bersumber dari lautan biru dengan aneka aksesoris tanjung berselimutkan padang rumput hijauh yang menawan.
Waka berpenghuni asli suku Lio dan pendatang dari Lio selatan.
Untuk sampai di perkampungan ini warga sekitar dan para pengunjung menggunakan jasa perahu motor dari tepian pantai Ropa–Waka dan juga bisa dari tepian pantai Watubara-Mukusaki- Waka.
Durasi jarak tempu dari tepian pantai Ropa menuju Waka satu jam dan kalau lewat pantai Watubara menuju Waka durasi satu jam tiga puluh menit. Ya berkisar itu waktunya.
Kalau melewati tepian pantai Watubara menuju Waka maka saya jamin mata anda tak kan pernah kantuk karena terpaan angin laut sepoi-sepoi basah.
Mata anda pasti akan belalak, bahkan tak berkedip memandang kejaran gulungan ombak yang apik, hamparan karang yang indah, pasir putih, indahnya bukit dan tanjung berbalut rerumputan hijau yang membahasakan kebaikan dan kemurahan Tuhan Sang Pencipta segalanya.
Gerangan siapakah yang akan merasa jenuh menikmati kebaikan Tuhan secara langsung di alam bebas Waka?
Ah, bagi anda sekalian yang belum menikmati dan merasakan betapa baiknya Tuhan yang menyata di alam bebas nan indah, datanglah ke Waka desa mungil yang terisolasi di wilayah pinggiran pantai utara.
Waka kampung mungil kaya potensi laut menyajikan panorama alamiah yang fantastik, natural dan masih perawan.