Borong, Vox NTT- Pil pahit terpaksa ditelan Yoseph Caur. Merantau ke Malaysia dengan satu tekad untuk perbaikan nasib keluarga pada 9 tahun lalu, ternyata tidak berbuntut mulus.
Pasalnya, warga asal Kampung Welu, Desa Wejang Mali, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, itu menderita sakit parah selama di Negeri Jiran.
Ia didiagnosis mengidap penyakit post op apendiks dan riwayat hepatitis. Karena sakitnya itu, Yoseph pun sekarat.
Itu sebabnya Yoseph dipulangkan dari Kuching Serawak Malaysia menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
Yoseph sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Pontianak sebelum pulang ke Manggarai pada Sabtu, 03 Juli 2021.
Tiba di tanah Nuca Lale, ia dirawat secara intensif di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, Kabupaten Manggarai.
“Bapa saya sudah tiba pak, dia bisa bergerak hanya tidak bisa berbicara sekarang,” kata anak sulung Yoseph, Marselina Yoscelsye Primadanti, Sabtu sore.
“Kami tadi jemput bapa di Labuan Bajo, menggunakan mobil Pusling dari Puskemas Colol,” imbuh siswi kelas 12 SMA itu.
Marselina pun bersyukur ayahnya pulang ke pelukan mereka, meski terbaring sakit dan tidak sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Ia tidak bisa berbicara karena sakit yang dideritanya.
“Saya bersyukur ayah saya pulang, tapi belum sempat berbicara dengan kami, karena masih sakit parah,” katanya.
Cornelia Dijung, istri Yoseph, juga mengaku bersyukur suaminya bisa pulang ke tanah Manggarai setelah merantau selama 9 tahun di Malaysia.
“Saya sangat bersuykur pak, suami saya pulang, walaupun saat ini dia masih sakit,” katanya.
Cornelia pun menyampaikan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu proses pemulangan suaminya, mulai dari Malaysia sampai di tanah Manggarai.
Tidak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur yang telah melakukan koordinasi kepada BP3TKI NTT dan perwakilan Pemerintah Indonesia di Malaysia.
“Saya juga berterima kasih kepada Pak Sekretaris Daerah, Kabid Nakertrans, petugas Puskemas Colol yang telah menjemput suami saya di Labuan Bajo, dan melakukan serah terima dari tenaga kesehatan dari rumah sakit Pontianak,” ucap Cornelia.
Pada Sabtu malam, Sekretaris Daerah Bonifasius Hasudungan dan Kabid Nakertrans Matim langsung menjenguk Yoseph di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng.
“Malam ini kami mengunjungi Bapak, Yoseph Caur, TKI asal Dusun Welu, Desa Wejang Mali, Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, di RSUD dr. Ben Mboi. Beliau baru tiba dari Kuching Serawak Malaysia dalam keadaan sakit,” kata Sekda Boni kepada VoxNtt.com, Sabtu malam.
Ia berkisah, pada Kamis (01/07/2021) malam, dirinya mendapat pesan WhatsApp dari Charlos Darma, seorang PNS Kesehatan Bandara tentang rencana pemulangan Yoseph Caur.
Keesokan harinya, Jumat (02/07), Pemda Manggarai Timur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Kesehatan kemudian berkoordinasi dengan Charlos Darma dan pihak BP3TKI NTT untuk rencana penjemputan di Bandara Komodo Labuan Bajo.
Selanjutnya, Yoseph Caur diantar ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng untuk mendapatkan perawatan medis.
“Selain itu berkoordinasi dengan Kepala Desa Wejang Mali bapak Paul J Maro untuk mengkoordinasikan hal yang sama kepada keluarga pasien terutama dengan istrinya,” terang Sekda Boni.
Dikisahkan pula, pada Sabtu, 3 Juli 2021 sekira pukul 14.00 Wita, Yoseph Caur tiba di Labuan Bajo dan diterima oleh perwakilan Pemda Matim, Kepala Desa Wejang Mali dan istrinya.
Ia dijemput menggunakan mobil ambulans dari Puskemas Colol, kemudian langsung dibawa ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. Pasien dan rombongan tiba di rumah sakit itu sekira pukul 19.30 Wita.
Sekda Boni pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memulangkan pasien mulai dari Malaysia, Pontianak hingga sampai di tanah Manggarai.
“Terima kasih kepada semua pihak di antaranya Konsulat RI di Kuching, BP3TKI NTT, petugas di Bandara Kuching, Pontianak, Surabaya dan Labuan Bajo, PJTKI yang telah membantu sejak keberangkatan pasien dari Kuching Malaysia sampai tiba di Labuan Bajo hingga di RSUD dr. Ben Mboi,” ucap Sekda Boni.
Sekda Boni menambahkan, ada beberapa pihak yang terlibat aktif dalam mengurus pemulangan Yoseph Caur.
Dari Kuching sampai Labuan Bajo diurus pihak PJTKI. Sedangkan Pemda Matim akan menanggung biaya pengobatan di RSUD dr. Ben Mboi, terutama biaya-biaya yang tidak ditanggung BPJS. Yoseph Caur sendiri merupakan anggota BPJS kesehatan.
“Pemda Manggarai Timur dan keluarga pasien, menyampaikan terima kasih, semoga berkat Tuhan senantiasa melimpah atas bapak ibu semua. Kita doakan bersama agar pasien atas nama Yoseph Caur bisa segera pulih,” imbuhnya.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba