Labuan Bajo, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemkab Mabar) akan mengistirahatkan ribuan Tenaga Kontrak (Teko) Daerah dalam waktu dekat.
Hal ini dilakukan untuk efisiensi pengunaan anggaran di lingkup Pemkab Mabar pada masa pandemi Covid-19.
Ketua DPRD Mabar Martinus Mitar mendukung keputusan tersebut. Dia menyebut, Teko yang diberhentikan harus menerima secara bijak keputusan Pemerintah Kabupaten Mabar.
“Kita harus samakan persepsi dulu, bahwa kita mencintai kabupaten ini. Kekuatan keuangan daerah kita ini berkurang makanya perlu ada efisiensi anggaran dengan memberhentikan ribuan Teko,” ungkap Marten sapaan Martinus saat ditemui VoxNtt.com, Selasa (13/07/2021).
Marten juga mengakui, saat ini PAD Kabupaten Mabar tidak mencapai target yang ditentukan.
“Kita mau agar hal ini tidak terjadi, tapi kalau dipaksakan, kalau pemerintah bilang uang tidak ada, kita mau bagaimana?” tanyanya.
Dia mengaku, keputusan tersebut sangatlah tidak populis. Namun, keputusan akan mengistirahatkan ribuan Teko daerah harus tetap dilakukan.
Sebelumnya Wakil Bupati Mabar dr. Yulianus Weng mengatakan akan melakukan efisiensi penggunaan anggaran khususnya di masa Covid-19.
Saat ini kata dr. Weng, PAD Mabar baru berjumlah 40 miliar dari jumlah yang ditargetkan sebesar 270 miliar.
Karena itu, dr. Weng menyebut untuk melakukan efisiensi penggunaan anggaran, Pemkab Mabar harus mengistirahatkan ribuan tenaga kontrak.
“Apalagi pendapatan (PAD) kita ini baru mencapai sekitar 40 miliar dari target 270 miliar. Nah kalau refocusing kalau kita tidak melakukan efisiensi repot kita ke depannya,” ujar mantan Kadis Kesehatan Manggarai itu saat ditemui VoxNtt.com di ruangan kerjanya, Selasa (13/07/2021).
“Hitung-hitungan dengan Pa Sekda sendiri, untuk tenaga kontrak hampir 60 miliar dihabiskan setiap tahun. Ini akan menjadi beban tetap daerah setiap tahunnya. Nah, kita mulai berpikir bagaimana untuk melakukan efisiensi dengan kita coba kita melihat tenaga kontrak daerah yang sebanyak sekitar 2.000-an lebih. Kalau kita bisa melakukan penghematan dari anggaran yang menjadi beban tiap tahun ini saya pikir bagus,” lanjut dia.
Kader Partai Golkar itu menjelaskan, Pemkab Mabar telah membentuk tim dalam melakukan berbagai hal untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja semua Teko di setiap OPD.
“Berapa persisnya, berapa jumlahnya di mana saja, kita akan tunggu hasilnya dari tim yang akan bekerja. Semua tenaga kontrak yang ada di setiap OPD,” jelasnya.
Dr. Weng menegaskan, Teko yang akan diistirahatkan murni dilakukan untuk efisiensi penggunaan anggaran, bukan karena hal-hal lain atau segala macamnya.
“Prinsipnya bahwa untuk efisiensi, jadi tidak ada kaitan dengan segala macam itu tidak ada terus terang,” tegasnya.
Dia mengakui, keputusan yang diambil sangat tidak populis. Tapi sebagai pemimpin, dia bersama Bupati Mabar harus tegas mengambil keputusan.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba