Betun,VoxNtt.com-Budaya menenun di Kabupaten Malaka masih terlestarikan hingga kini. Kelestarian budaya yang diakui bernilai seni tinggi itu didasari untuk memenuhi kebutuhan adat dan budaya setempat.
Namun belakangan, menenun telah menjadi profesi dan menjadi sumber penghasilan bagi perempuan-perempuan Malaka.
Saat ini berbagai pihak di Kabupaten Malaka terus mendorong pelestarian tenun ini. Salah satunya ialah istri Wakil Bupati Malaka, Ceicilia Bere Buti.
Ceicilia kerap melakukan blusukan ke desa-desa, bertemu dengan pengrajin. sambil menyaksikan para pengrajin menenun, mendengarkan cerita mereka. Dia juga membagikan benang sebagai bahan baku pembuatan tenun tersebut.
“Karena kecintaan saya terhadap tenun Malaka, maka saya niat sendiri untuk bagi benang ini,” ungkap Ceicilia Bere Buti kepada Voxntt.com, (18/07/2021).
“Ini dari dana pribadi,” tegas Lia, sapaan akrabnya.
Istri Wakil Bupati Kim Taolin ini mengatakan, tenun ikat khas Malaka adalah warisan dan kekayaan budaya yang wajib dilestarikan.
“Benang dan motif indah dipadukan lalu ditenun dan hasilnya sangat bagus serta bernilai seni tinggi,” ungkap Ceicilia Bere Buti.
Ia juga menegaskan, tenun ikat itu, wajib dilestarikan.
“Ke depan, semoga saya bisa membantu lebih banyak lagi kelompok tenun yang ada di Malaka,” kata Ceicilia Bere Buti.
Selain tujuan untuk pelestarian, Ceicilia Bere Buti juga berharap agar hasil tenunan para ibu rumah tangga di Malaka dapat dijual dengan harga yang baik.
“Nanti kita jual untuk menambah pendapatan, sekaligus melestarikan warisan leluhur yang sangat bernilai seni ini,” imbuhnya saat mengunjungi salah satu hasil tenun ikat di Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Boni J