Ruteng, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 telah mengalokasikan vaksin kepada tiga kelompok penerima vaksin di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ketiga kelompok tersebut yakni tenaga kesehatan, pelayan publik dan para lansia.
Total keseluruhan target vaksin untuk Kabupaten Manggarai dari ketiga kelompok tersebut yakni sebanyak 50.206 penerima. Dengan perincian, 2.131 untuk tenaga kesehatan, 24.169 untuk pelayan publik dan 23.906 untuk para lansia.
Namun, dari keseluruhan target tersebut jumlah yang sudah divaksin pada dosis pertama yakni sebanyak 29.115 orang. Adapun perinciannya yakni 2.906 untuk tenaga kesehatan dan 21.435, untuk pelayan publik, serta 4.774 untuk para lansia.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Manggarai Lodovikus D. Moa menjelaskan, antara target dan realisasi vaksin terdapat selisih yang sangat jauh.
Hal itu disebabkan karena sesuai alokasi vaksin dari Pemerintah Pusat. Untuk Manggarai, vaksin yang dialokasikan dari pusat yakni hanya untuk 29.115 penerima.
Lodovikus juga menjelaskan, Idealnya, jumlah penerima vaksin untuk dosis kedua harus sama dengan dosis pertama. Namun, tidak semua penerima vaksin dosis pertama di Manggarai juga menerima vaksin dosis kedua.
Dari jumlah 29.115 penerima vaksin dosis pertama hanya 17.745 yang menerima vaksin dosis kedua. Itu artinya bahwa masih tersisa 11.370 penerima yang belum divaksin untuk dosis kedua. Absennya belasan ribu penerima tersebut disebabkan oleh alasan yang beragam.
“Ada yang setelah divaksin dosis pertama langsung terkonfirmasi positif, ada juga yang sibuk dan ada pula yang sakit,” ujar Lodovikus di Ruteng, Kamis (29/07/2021) siang.
Namun demikian, Satgas Covid-19 jelas Lodovikus, tetap akan menjadwalkan vaksinasi khusus bagi penerima dosis dua tersebut. Sebab vaksin itu tidak bisa digantikan oleh penerima lain.
“Solusi dari Satgas adalah tetap menghubungi mereka. Kita tetap dekati karena mungkin mereka berhalangan. Kita jadwalkan tersendiri buat mereka. Tidak ada dampak terhadap kesehatan,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa walaupun rentang waktu antara dosis pertama dan dosis dua nantinya cukup jauh namun itu tidak berdampak buruk terhadap kesehatan dari pihak penerima. Bahkan, khasiat vaksin juga menurut Lodovikus, tidak hilang.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba