Ruteng, Vox NTT- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) Republik Indonesia menjadi sponsor penyelenggaraan Konferensi Internasional, The First International Conference on Humanities, Education, Language and Culture (1st ICHELAC) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik (Unika) Santu Paulus Ruteng, Jumat (30/07/2021) dan Sabtu (31/07/2021).
Pendanaan dan sponsor dari kementerian diberikan setelah Unika Santu Paulus Ruteng menjadi salah satu pemenang hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang diselenggarakan Kemendikbudristek pada Juni lalu.
Melalui surat dari Kemendikbudristek bernomor 0324/E.E1/KM.11.02/2021 tertanggal 6 Juni 2021, perihal Pengumuman Penerima Bantuan Pemerintah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM, Unika Santu Paulus Ruteng tercatat menjadi satu dari 142 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia yang memenangi hibah PKKM.
PKKM itu sendiri merupakan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk Institusi Perguruan Tinggi.
Program ini ada untuk mendukung kebijakan umum Kampus Merdeka. PKKM bertujuan mendorong, mempercepat, dan memfasilitasi transformasi Perguruan Tinggi.
Selain itu program ini juga berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan tinggi dengan memfasilitasi aspirasi, inovasi, dan semangat sivitas akademika kampus di Indonesia merespons dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dinamika kehidupan masyarakat yang terjadi.
Ada dua program studi (Prodi) Unika Santu Paulus Ruteng yang diusulkan dalam PKKM ini, yaitu Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Prodi Pendidikan Matematika.
Konferensi Internasional 1st ICHELAC ini sendiri merupakan program kerja dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unika Santu Paulus Ruteng
Dr. Sebastianus Menggo, Penanggung Jawab Aktivitas Peningkatan Jumlah Publikasi Dosen pada PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menuturkan konferensi ini merupakan kolaborasi antara FKIP Unika Santu Paulus Ruteng dengan program kompetisi kampus merdeka (PKKM) Kemendikbud Ristek Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Dr. Sebas menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng dan kedua Ketua Pelaksana ICHELAC, Dr. Marianus M. Tapung, S. Fil., M. Pd., dan Dr. Leonardus Par.
Ucapan terima kasih terutama karena telah memfasilitasi target capaian publikasi akademik dosen-dosen Pendidikan Bahasa Inggris yang merupakan sasaran dari program PKKM melalui kegiatan konferensi ini.
Dr. Sebas menambahkan, iuaran Konferensi Internasional ini berupa prosiding yang disubmit ke penerbit international terindeks.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menggelar konferensi Internasional bernama The First International Conference on Humanities, Education, Language and Culture (1st ICHELAC) pada Jumat (30/07/2021) dan Sabtu (31/07/2021).
Konferensi Internasional yang berlangsung secara daring melalui platform media zoom meeting itu, menghadirkan 6 (enam) pembicara kunci yang berasal dari beberapa negara, yaitu Tamara Soukotta (Leiden University, Netherland), Prof. Mustari Mustafa (Bangkok, Thailand), Dr. Fidelis Regis Waton (Germany), Prof. H. Yahya S. Kusumah, M.Sc., Ph.D. ( UPI Bandung, Indonesia), Prof Dr. Ni Made Ratmaningsih, M.A (Universitas Pendidikan Ganesha, Bali-Indonesia), dan Dr. Yohanes S. Lon, M.A (Unika Santu Paulus Ruteng, Indonesia). Selain itu, 30-an presenter lain juga akan menyajikan papernya dalam konferensi ini.
Pada hari pertama, Jumat (30/07/2021), dua pembicara kunci, yaitu Prof. H. Yahya S. Kusumah, M.Sc., Ph.D. ( UPI Bandung, Indonesia) dengan tulisan berjudul “Integrating Digital Technology into Classroom Constructive Learning” dan Dr. Yohanes S. Lon, M.A (Unika Santu Paulus Ruteng, Indonesia) dengan tulisan berjudul “The Tradition on Honoring the Death and Respect for the Corpse of COVID-19 Patient in Manggarai Flores”. Keduanya mengisi main room.
Sementara belasan presenter yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, mengisi sesi paralel pada breakoutrooms. Konferensi pada hari pertama berlangsung dari pukul 10.00 sampai dengan 15.00 Wita.
Konferensi tersebut tengah berlangsung pada hari kedua. Empat pembicara kunci dijadwalkan akan tampil mengisi main room hari ini, yaitu Prof Dr. Ni Made Ratmaningsih, M.A (Universitas Pendidikan Ganesha, Bali-Indonesia), Prof. Mustari Mustafa (Bangkok, Thailand), Dr. Fidelis Regis Waton (Germany), dan Tamara Soukotta (Leiden University, Netherland). Seusai sesi utama dari para pembicara kunci, belasan presenter juga tampil mengisi sesi paralel pada breakoutrooms.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba