Adorasi
Di depan,
Engkau bertahta rupa tubuh,
Jadi roti,
Shyadu pagi yang hening,
Kulafalkan doa penuh harap,
Iringan lagu penuh khusuk,
Emili,
Hanya rindu yang sempat mengobati jarak,
Sempat kita katakana cinta,
Memahami cinta
Dan tahu apa itu cinta,
Berharap jarak akan berlalu,
Emili,
Usai sudah mimpi yang sempa mengisi jarak,
Lalu kita memutuskan untuk memulai kisah yang baru,
Awal Februari
(Bukit St. Yosep)
Layaknya rerumputan hijau
Sajian di awal februari
Embun yang tebal,
Dengan kabut bagai kulit
Awan yang barawan
Melebur dalam dinginnya pagi ini
Dari Bukit St. Yosep
Bersama
Dalam hembusan angin
Aku titipkan rindu dan separuh mimpi yang sempat ku ingat
Tentang kita
Yang tak lekang oleh waktu
Februari
Bersamu
Ku ingin menyatakan
Untuk hati yang tak pandai berbicara
#PemulungKata
Hidup adalah jalan
Hanya karena peristiwa-peristiwa
Yang selalu menjadi warna
Terbuai
Terbawa
Terlena
Kebiasaan yang sudah biasa
Pada Lorong-lorong
Yang kadang kita tersandung
Tapi kita yang terus saja berjalan
Untuk satu tujuan yang masih saja dalam pencarian
#Hidup yang tidak dikaji tidak pantas untuk dihidupi
#Terimakasih Filsuf
Pejuang
Ketenaran itu terlalu mudah
Apalagi gengsi
Hanya saja karena martabat
Perihal pencapaian
Untuk kepuasan itu murah
Biasanya hanya termakan waktu
Pejuang
Yang lalu
Sekarang
Yang akan datang
Tidak akan pernah dibedakan
#Hiduplah seolah-olah akan mati.
Anak kampoeng
Aku juga anak kampoeng
Sarung, segelas kopi, sebatang rokok
Aku orang kampoeng
Tidak belebihan
Karena hanya ingin secukupnya
Ber-eksis
Ada kalanya menipu diri
Aku orang kampoeng
Seperti inilah aku
Aku kampoeng
Ingin yang biasa-biasa
Karena luar biasa
Kadang menyiksa diri
Aku kampoeng
Kataku itu realitas
Bukan ekspektasi
Aku kampoeng
#catatan anak kampoeng
Nalle
Orang menyebutnya nalle
Apa dan darimana?
Timbul dari mereka yang tak sempat
Memory budaya
Sebuah kebiasaan sebelum kebiasaan
Dari tahun ke tahun
Bahkan sebelum tahun
Generasi ke generasi
Nalle
Ku andaikan saja sebuah sapaanmu
Di pesisir
Menanti dan baris-berbaris
“Duli Gere”
Ini bahasa tradisional
Yang sangat tradisionalis
Semacam bakul
Merangkul tepat dileher
Jago merah seakan ikut meramaikan malam
Menyemarakan alam malam
Nalle
Cerita Februari dan Maret
Satu sampai dua
Waktunya terlalu cukup
Dan akan terulang
#Tradisi Guti Nalle
Yohanes Boli Jawang adalah Mahasiswa S1 Filsafat Univesitas Parahyangan Bandung