Ruteng, Vox NTT- Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit bersama Wakilnya Heribertus Ngabut mengunjungi tiga penderita gangguan jiwa di Dusun Muwur, Desa Wae Mantang, Kecamatan Rahong Utara, Kamis (19/08/2021).
Setelah pemberitaan tentang perjuangan Kristina Viani Varnilan alias Afni, remaja putri asal kampung itu digulirkan sejak 12 Agustus 2021 lalu, memang ada banyak pihak yang tergugah dengan menyalurkan bantuan.
Afni sendiri rela menelan pil pahit saban hari karena harus merawat ayah dan anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa dan dipasung di sebuah gubuk reyot.
Tidak hanya itu, putri remaja berparas cantik itu harus menjadi tulang punggung keluarga sejak tiga anggota keluarganya mulai duduk kaku di atas kayu pasung.
BACA JUGA: Kisah Afni dan Yohanes, Memilih Putus Sekolah Demi Merawat Orangtua
Pasca-kisahnya digulirkan ke ruang publik lewat sajian berita mendalam para awak media, hingga kini bantuan terus bermunculan, termasuk Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Dalam kesempatan wawancara, Bupati Nabit menyampaikan terima kasih kepada sejumlah wartawan yang telah mengangkat persoalan ini ke publik.
“Terima kasih untuk teman-teman media yang mengangkat persoalan ini pertama kali beberapa hari yang lalu,” tutur Bupati Nabit.
Sebelum mengunjungi tiga pasien, ia mengaku terlebih dulu mendiskusikan hal tersebut dengan Klinik Renceng Mose yang selama ini menangani pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Karena itu tadi malam kita berkomunikasi dengan pihak Renceng Mose. Dan pihak Renceng Mose bersedia karena memang masih ada ruang untuk perawatan dan penanganan di sana, itulah kenapa kemudian kita sama-sama ke sini hari ini,” tambah Bupati Nabit.
BACA JUGA: PJM Salurkan Bantuan untuk Keluarga ODGJ
Selama ketiga ODGJ tersebut dirawat di Klini Renceng Mose, beban biaya seluruhnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai.
“Biaya seluruhnya ditanggung oleh pemerintah,” lanjut politisi PDIP itu.
Ia menambahkan, agenda jangka panjang Pemda Manggarai dalam hal penanganan pasien penderita gangguan jiwa mulai tahun 2021 ini akan ada anggaran khusus.
Sementara itu, Direktur Klinik Jiwa Renceng Mose, dr. Ronald Susilo menyampaikan terima kasih kepada Pemda Manggarai karena tidak membiarkan Renceng Mose berjalan sendiri.
Selain ucapan terima kasih, dr. Ronald juga menjelaskan tentang tahapan-tahapan penanganan pasien ODGJ di Renceng Mose.
Menurut dia, pasien ODGJ yang telah dijemput dan diantar ke Renceng Mose harus terlebih dahulu masuk ruang isolasi khusus.
Setelah seminggu di sana, mereka kemudian diizinkan untuk dirawat gabung bersama pasien ODGJ lainnya.
Hal itu bertujuan untuk memberi ruang kepada pasien agar beradaptasi dengan baik.
“Saat ini, ada 28 pasien ODGJ (dari kapasitas 36) yang dirawat di Klinik Jiwa Renceng Mose,” tutup dr. Ronald.
Sebelumnya Ketua Persatuan Jurnalis Manggarai (PJM) Yohanes Manasye mengatakan, banyak pihak yang sudah membantu keluarga Afni dengan berbagai jenis bantuan.
Apalagi pada Kamis (19/08/2021), Pemkab Manggarai juga turun tangan dengan membawa ketiga ODGJ itu ke Panti Rehabilitasi Renceng Mose.
“Terima kasih kepada pemerintah yang telah hadir untuk mengatasi persoalan rakyatnya,” ucap Yohanes kepada wartawan di Ruteng, Kamis malam.
Selain ketiga ODGJ di Kampung Muwur ini, tambah Yohanes, masih banyak lagi ODGJ lainnya yang dalam kondisi sangat memprihatinkan.
BACA JUGA: Publik Tergugah untuk Keluarga ODGJ, Persatuan Jurnalis Manggarai Apresiasi
Kontributor MetroTV itu pun berharap agar pemerintah juga hadir di tengah-tengah mereka. Hadir dengan kebijakan yang mengakomodasi kepentingan para ODGJ.
“Kepada rekan-rekan jurnalis, tetaplah menjadi corong bagi masyarakat yang menderita. Ketika pemerintah punya corong melalui Humas, maka masyarakat yang menderita juga punya corong melalui rekan-rekan jurnalis,” tutup peraih Juara 1 Anugerah Jurnalistik Video (AJV) bidang Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup tahun 2020 itu.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba