Labuan Bajo, Vox NTT- Kehidupan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 secara global mengalami kemerosotan.
Hampir semua sektor mengalami dampak negatif akibat pandemi Covid-19. Tidak terkecuali di sektor kuliner dan pariwisata.
Meski begitu, tidak semua pengusaha atau pelaku pariwista menyerah dengan keadaan. Banyak yang survive di situasi seperti ini.
Misalnya, Green Cherry Restaurant yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Sejalan dengan pembukaan restoran ini, pihak manajemen berharap agar lebih banyak generasi muda dan keluarga yang berdomisili di Labuan Bajo datang di pembukaan Green Cherry Restaurant.
Green Cherry Restaurant yang merupakan restoran Fusion Mediterania Asia pertama yang akan mulai dibuka pada Rabu (24/08/2021) mendatang ini menawarkan sejumlah makanan gratis dan diskon yang fantastis.
Tak tanggung-tanggung, selama satu minggu Green Cherry akan memberikan banyak promo spesial .
“Saat sarapan, gratis coffee/espresso/teh dan saat makan siang atau malam akan diberikan gratis hidangan penutup. Selain itu, cocktail dan mocktail kjuga akan diberi gratsi kepada pelanggan. Dan tentunya akan diberikan diskon 30% untuk semua jenis makanan dan diskon 15% untuk semua jenis minuman,” jelas Mateus Siagian yang merupakan salah satu pemilik Green Cherry kepada wartawan, Minggu (22/08/2021) siang.
Green Cherry Restaurant didirikan atas kerja sama PT Hidup Manis Asia (PT HMA), pengusaha bidang kuliner yang telah lama dan memiliki banyak cabang di Jakarta, Surabaya, Bali, Singapura; bersama pengusaha yang sudah mendarah daging di Labuan Bajo Matheus Siagian.
Leonardo dari PT HMA sangat ahli dalam berbagai kuliner Mediterania. Matheus pun meyakini bahwa masakan Mediterania akan diterima dengan baik oleh masyarakat Labuan Bajo dan turis.
PT HMA memberikan dukungan besar kepada Matheus Siagian agar restoran tersebut dapat beroperasi dengan baik mulai dari desain dan renovasi, termasuk memberikan pelatihan memasak kepada para calon juru masak restoran.
Manajemen telah diambil alih penuh guna memastikan bahwa standar kualitas mutu restoran akan menjadi yang terbaik di Labuan Bajo.
Hal tersebut berangkat dari pengalaman pada puluhan cabang di seluruh Indonesia dan juga luar negri.
Matheus pun optimistis tidak akan mengecewakan pecinta kuliner di Labuan Bajo dan akan membawa standar baru di dunia kuliner Manggarai Barat.
Restoran yang sebelumnya bernama Tree Top ini memilih nama “Green Cherry” sebagai keberlanjutan dari “Tree” (Pohon) yang akhirnya berbuah.
BACA JUGA: Atlantis International College Hadir untuk Cetak Tenaga Kerja Profesional Bidang Pariwisata
Oleh karena itulah di tahun ke-11 buah “Cherry” green karena masih muda.
“Buah yang baru tumbuh juga sebuah metafora banyak dahan dahan berguguran namun tunas baru akan terus tumbuh. Bagaimana kita bisa optimistis tetap semangat dan jangan menyerah menghadapi pandemi ini,” kata Matheus.
Ia mengatakan, keberadaan restoran ini akan menjadi salah satu tempat untuk melatih anak-anak muda Mabar bekerja dan siap meningkatkan mutu SDM destinasi wisata di Indonesia.
Pada pembukaan Green Cherry akan dimulai dengan acara adat Manggarai dilanjutkan dengan live music kemungkinan sasando untuk mengedepankan adat istiadat dan nuansa NTT.
“Merupakan sebuah rasa syukur yang luar biasa besar bagi saya untuk meresmikan restoran ini. Tim Green Cherry tanpa kenal lelah berupaya untuk memberikan yang terbaik agar restoran ini bisa beroperasi,” ujar Matheus.
Matheus juga menyampaikan bahwa restoran tersebut dapat menjadi showcase kemampuan restoran dalam memberikan nilai tambah terhadap berbagai produk agrikultur lokal (agro processing) kepada masyarakat Mabar.
“Semakin banyak restoran buka, pastikan untuk membeli produk lokal bila mana tidak ada ajarkan petani untuk menanamnya. Sehingga uang akan berputar secara lokal,” katanya.
“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan restoran ini akan berkontribusi pada perekonomian Manggarai Barat , khususnya dalam sektor penambahan nilai produk agrikultur, yang akan dilakukan restoran melalui pengolahan berbagai produk agrikultur dari lokal menjadi beragam kuliner khas Mediterania,” imbuh Matheus.
Lanjut Matheus, Green Cherry berkomitmen untuk terus mempromosikan kebudayaan, kuliner, dan pariwisata Manggarai Barat keluar.
Ke depannya akan ada menu-menu kolaborasi barat dan lokal yang membawa rasa baru di lidah pecinta kuliner nusantara.
Metheus pun berharap kepada pemerintah untuk mendorong anak-anak muda Manggarai Barat agar semakin banyak yang berusaha di bidang kuliner.
“Semoga PPKM bisa segera berakhir dan industri pariwisata bisa hidup kembali,” tutupnya.
Rencana acara pembukaan Green Cherry tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, teman dan keluarga serta sejumlah pengusaha lokal yang tentu mengikuti protokol kesehatan.
Acara tersebut juga menjadi momen promosi kuliah siap kerja Atlantis International College (AIC) angkatan pertama di Labuan Bajo.
Sejumlah perwakilan peserta kuliah pariwisata AIC dan TJL terpilih turut hadir dalam kegiatan pembukaan restoran guna menunjukkan kebolehan mereka.
“Terkait keberlanjutan penyelenggaraan kuliah pariwisata siap kerja yang pertama kali diselenggarakan AIC dan TJL pada periode 2021-2022, diharapkan agar banyak yang mendaftar, sehingga 3-4 tahun dari sekarang kita memiliki tenaga pariwisata profesional yang berstandar internasional,” terangnya.
Sebagai informasi, untuk pembukaan tahap awal kita harus menaati protokol CHSE dan juga membatasi jumlah pengunjung.
Oleh karena itu, Matheus mengimbau agar melakukan reservasi terlebih dahulu.
Penulis: Ardy Abba