Borong, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur fokus membangun pariwisata berbasis masyarakat atau community based tourism.
“Kita sekarang ini membangun pariwisata di Manggarai Timur berorientasi kepada community based tourism, pariwisata berbasis masyarakat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Matim, Albertus Rangkak, kepada VoxNtt.com, Selasa (24/08/2021).
Menurut dia, pariwisata berbasis masyarakat sangat bermanfaat. Masyarakat dituntut untuk menjadi pelaku utama pariwisata. Mereka tidak lantas mengikuti saja apa yang disampaikan pemerintah.
BACA JUGA: Pembangunan Destinasi Wisata Cepi Watu Telan Anggaran 3 Miliar Lebih
“Sekarang masyarakat diberi kesempatan,” imbuh Kadis Albertus.
Albertus mengatakan, pembangunan harus sesuai dengan potensi seperti alam, budaya, dan aktivitas masyarakat setempat.
“Kalau tidak memiliki daya tarik wisata, tidak usah dipaksakan dia jadi desa wisata,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemkab Matim sudah menetapkan 5 desa wisata. Kelimanya, yakni Desa Colol, Desa Golo Meni, Desa Compang Ndejing, Desa Bamo, dan Desa Nanga Mbaur.
“Kalau 5 desa ini sudah berkembang, desa-desa lain yang memiliki potensi wisata itu bisa datang ke sana untuk semacam diskusi atau tukar pikiran, kira-kira mereka maju seperti begini karena apa,” jelas Kadis Albertus.
Selain itu, menurut Albertus, pemerintah daerah hanya sebagai fasilitator dan memberikan pelatihan sadar wisata.
Dikatakan, pariwisata di Desa Compang Ndejing, Desa Colol dan Desa Golo Loni bukan inisiatif pemerintah daerah, tetapi inisiatif masyarakat setempat.
“Itu bukan inisiatif oleh pemerintah, inisiatif oleh masyarakat lokal bersama pemerintah desa,” ungkap Albertus.
Meski begitu, lanjut dia, untuk perkembangan desa wisata tersebut perlu keterlibatan pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, Non Government Oraginization (NGO), dan media massa.
Penulis: Filmon Hasrin
Editor: Ardy Abba