Ruteng, Vox NTT– Salah satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah mengeluh lantaran tidak diperhatikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai Lodovikus D. Moa pun merespons keluhan tersebut. Ia menegaskan, tidak ada dana khusus di kelurahan yang bisa digunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan logistik dari pasien.
BACA JUGA: Tidak Diperhatikan, Keluarga Pasien Covid-19 di Manggarai Mengeluh
“Tetapi intinya bahwa di kelurahan tidak ada dana untuk menangani yang isolasi mandiri. Tetapi kalau di desa ada anggaran 8% untuk pencegahan dan penanganan. Sehingga yang isolasi mandiri bisa dibantu untuk membeli sembako,” ujar Lodovikus di Ruteng, Kamis (26/08/2021).
Menurut dia, Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai hanya menyiapkan isolasi terpusat yakni di Wisma Atlit Golo Dukal. Di sana, semua kebutuhan pasien ditanggung oleh pemerintah.
Lalu terkait pasien yang menjalani karantina mandiri di rumah, tidak ada intervensi khusus dari Satgas dalam hal pemenuhan kebutuhan logistik. Kecuali kalau kelurahan setempat menyediakan tempat isolasi terpusat. Tim Satgas siap mem-backup kebutuhan logistiknya.
“Tapi kalau dari rumah ke rumah memang itu belum menjadi fokus perhatian kita,” tutup Lodovikus.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Jahang Fansi Aldus. Sekda Fansi mengatakan, sejauh ini Pemda masih mengharapkan agar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan isolasi terpusat.
BACA JUGA: Respons Keluhan Warga Terpapar Covid-19, Wakil Ketua DPRD Manggarai Serahkan Bantuan
Langkah isolasi terpusat menurut Sekda Fansi, dilakukan untuk mempermudah kerja dari tim Satgas dalam rangka pemenuhan kebutuhan makan minum serta obat-obatan yang dibutuhkan.
Apalagi, kelurahan tidak memiliki dana khusus seperti halnya di desa. Oleh karena itu, ia mengharapkan kepada pihak kelurahan agar mendorong pasien positif untuk dikarantina terpusat.
“Harapannya adalah kita memanfaatkan Wisma Atlet. Saat ini di Wisma sudah menyediakan 160-an tempat tidur. Masih banyak yang lowong. Kalau warga kita yang isolasi mandiri ini masuk ke isolasi terpusat maka seluruh kebutuhan baik makanan maupun obat selama proses isolasi itu ditanggung oleh dana Covid,” tutup Sekda Fansi.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba