Oleh: Alexander Ngozo
Kesenjangan sosial dalam kehidupan manusia pada dasarnya dipengaruhi oleh setiap aspek kehidupan. Salah satunya aspek pendidikan yang tentunya akan membawa dampak tersendiri bagi kehidupan setiap orang. Minimnya kadar intelektual setiap individu menjadi persoalan dasar.
Aspek pendidikan menjadi salah satu nilai fundamental yang sangat penting karena bisa mempengaruhi aspek yang lainnya.
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal penting dalam hidup manusia. SDM sebagai penentu yang mendasari sebuah perubahan dalam hidup.
Pengaruh masyarakat yang kurang memahami dan mengerti berbagai macam dinamika perubahan dan perkembangan kehidupan sosial dapat berujung pada hilangnya semangat dan daya juang untuk kehidupan yang lebih maju, berkembang, dan makmur.
Dengan adanya pengaruh modernisme pertukaran pandangan secara perlahan-lahan pasti menghanyutkan perkembangan intelektualitas manusia.
Pendidikan sebagai satu aspek yang penting tentu menjadi dasar dalam menentukan perubahan individu dalam kehidupan manusia.
Kasus Covid-19 tentunya bukan lagi menjadi hal yang asing bagi kita di era ini. Hal ini juga menjadi semakin rumit untuk mencari titik temunya.
Sejak ditemukannya virus ini hingga kini belum ada penawar yang ampuh untuk memutuskan mata rantai penyebaranya.
Sebab itu, pemerintah terus berupaya menyelamatkan warga negara dengan berbagai macam kebijakan yang berkemungkinan ke depanya akan menjadi pola hidup baru atau yang kini disebut dengan new normal.
Setiap aktivitas dan kegiatan yang berindikasi mengumpulkan massa dibatasi. Tidak terkecuali, kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan pun dilaksanakan secara daring.
Sebagai usaha untuk memperoleh pengetahuan, siswa sekarang dituntut untuk mandiri dalam proses belajar.
Pembelajaran sendiri merupakan usaha untuk memperoleh pengetahuan. Maka dari itu, siswa harus mampu memposisikan diri sebagai subyek yang kreatif.
Dalam dunia pendidikan sebelum adanya pandemi Covid-19 siswa dibuat menjadi obyek pasif oleh guru. Tetapi saat ini kreaktivitas dan ketekunan sangatlah penting bagi pelajar untuk memperoleh pengetahuan.
Jati diri pendidikan sepertinya mengalami tantangan yang cukup sulit, di balik usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan keadilan bagi seluruh rakyat.
Dengan adanya kebijakan baru yang ditetapkan oleh pemerintah utuk memutuskan penyebaran Covid-19 segala proses pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Hal ini ditetapkan agar dalam situasi pandemi ini para pelajar juga masih bisa mengiikuti kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak sepenuhnya dilaksanakan secara baik.
Kegiatan pembelajaran secara daring mempunyai dampak positif dan negatif bagi setiap individu terlebih khusus bagi pelajar.
Dari sisi positif sebagian pelajar merasa nyaman belajar dari rumah serta memiliki banyak waktu bersama keluarga di rumah. Para pelajar pun sudah bisa menggunakan media sosial secara bijak untuk kepentingan pribadi.
Sedangkan ditinjau dari sisi negatif sejak dijalankannya pebelajaran secara daring, banyak pelajar yang terancam putus sekolah karena kegiatan belajar yang tidak efektif. Mereka lebih memilih untuk bekerja. Ditambah lagi, pelajar menyalahgunakan media internet. Atau ada keterbatasan fasilitas untuk menunjang proses pembelajaran. Tidak hanya itu, banyak pelajar juga yang merasa jenuh dengan pembelajaran secara daring.
Dinamika kehidupan masyarakat saat ini memang semakin memperihatinkan dan mengkhawatirkan karena berbagai macam tantangan dan persoalan yang dihadapi.
Di sisi lain, para petinggi bangsa ini terus berpikir keras membuat kebijakan untuk mencari jalan keluar agar masyarakat bisa kembali hidup dengan normal seperti sebelum adanya pandemi.
Di balik setiap kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah, masyarakat dalam hal ini para pelajar seperti terbagi ke dalam dua kubu.
Keduanya, yakni ada yang menerima seara baik setiap kebijakan yang diterapkan dan melaksanakannya dan ada pula yang menolaknya serta melanggar setiap aturan pemerintah.
Pelanggaran yang dibuat oleh para pelajar membuktikan bahwa masih banyak di kalangan mereka yang belum memiliki kesadaran dan minimnya kadar intelektual dalam dirinya.
Hal inilah yang menjadi fokus utama dunia pendidikan di masa pandemi ini.
Daya dan upaya pemerintah dalam membuat kebijakan pada dunia pendidikan sepertinya tidak dijalankan dengan baik, karena banyak pelajar yang hanya bersandar pada perjuangan dan upaya pemerintah. Para pelajar hanya bersantai saja menjalankan setiap kebijakan tanpa berpikir bagaimana dan ke mana masa depan mereka jika pandemi ini tidak berakhir.
Pelajar seharusnya mampu berpikir kritis di masa pandemi ini bahwa setiap kebijakan yang ditetapkan guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelajar. Itu terutama agar tetap memperoleh ilmu pengetahuan.
Setiap pribadi pelajar juga mesti memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai nilai fundamental, serta pelajar mesti menjadi agent of change atau pihak yang mendorong terjadinya perubahan di masa pandemi Covid-19, untuk hidup yang lebih maju, berkembang, dan makmur.
Alexander Ngozo (NIM: 61121058) adalah Mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Kupang