Borong, Vox NTT-Infrastrukturjalan di Watu, Melar, dan Dalo, Desa Pong Ruan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) rusak parah. Kerusakan hampir sepanjang jalan di tiga kampung itu.
Salah satu warga Desa Pong Ruan Yonix Defanso mengatakan, usia aspal milik Pemkab Matim di Watu, Melar, dan Dalo sangat pendek dan sekarang sudah rusak parah. Bahkan di beberapa titik tinggal batu dasarnya saja.
Padahal infrastruktur jalan dianggap penting bagi warga, sebab hasil komoditi di wilayah Desa Pong Ruan sangat banyak.
Menurut Yonix, jarak dari Watu dengan Borong ibu kota Kabupaten Matim cukup dekat.
Sayangnya Pemkab Matim memperhatikannya. Hingga kini pun jalan yang rusak parah itu sudah menjadi masalah besar bagi para penjual, sopir taksi, dan tukang ojek.
“Untuk saat ini jalan di Watu rusak parah, kita kesulitan menjual komoditi dengan cepat. Kalau terlambat berati tidak bisa dapat harga yang bagus,” kata Yonix kepada VoxNtt.com, Jumat (03/09/2021).
Ia kembali menegaskan, wilayah Desa Pong Ruan, Ruan, dan Ruan Selatan cukup dekat dengan ibu kota Kabupaten Matim. Sayangnya, pemerintah justru tidak melihat itu.
Dikatakannya, desa yang sangat dekat ini sekarang memerlukan waktu 3-4 jam jika ingin ke Borong. Padahal pada tahun 2012 lalu hanya memerlukan waktu 20 menit sampai ke Borong.
Kala itu sopir taksi pergi mengantar dan menjemput penumpang ke Borong bisa sampai dua kali dalam sehari. Sekarang justru berbeda dan transportasi pun menjadi tidak lancar.
“Kami meminta Pemerintah Kabupaten Matim untuk memperbaiki jalan yang rusak parah ini. Kasihan kami yang menggunakan kendaraan roda dua, badan selalu sakit usai pulang dari Borong maupun saat berpergian ke Borong. Kemudian, kalau jalan bagus para petani, sopir, dan tukang ojek minimal bisa hidup baik,” ucapnya berwajah sedih.
Seorang warga yang lain, Ary mengeluh hal yang sama. Menurutnya, warga Desa Pong Ruan menikmati jalan aspal hanya dalam waktu yang sangat singkat.
Sebab usia aspal tersebut tidak sampai 1 tahun dan sudah mulai rusak.
“Waktu itu aspalnya cepat rusak, apalagi di Bok Ndeung, perbatasan Kampung Pau dan Nggokong,” katanya.
Kepala Desa Ruan Sebastianus Jangga menjelaskan, wilayah yang dipimpinnya itu merupakan desa yang berbatasan langsung dengan ibu kota Kabupaten Matim dan termasuk desa pingir kota.
“Kalau masyarakat yang di kota kabupaten sejahterara, saya juga berharap agar masarakat yang ada di pingir kota bisa sejahtera seperti mereka,” kata Sebastianus.
Sebastianus berharap agar pandemi Covid-19 cepat hilang agar pembanggunan infrastruktur jalan, air minum bersih, dan penerangan listrik bisa terealisasi dengan cepat.
“Harapannya semoga Pemda bisa secepatnya untuk memperbaiki jalan di Ruan agar masyarakatnya bisa sejahtera,” tutupnya.
Penulis: Filmon Hasrin
Editor: Ardy Abba