Oleh: Erwin Lake
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia. Para pendiri republik ini telah berhasil menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.
Sebagai ideologi negara, Pancasila berfungsi sebagai alat pemersatu. Semua keputusan yang diambil harus berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila juga harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Sila pertama dalam Pancasila adalah keTuhanan.
Bangsa Indonesia menempatkan nilai keTuhanan di atas semua nilai, karena bangsa Indonesia menjunjung tinggi kepercayaan dan keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Masalah yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keTuhanan.
Hal ini yang menimbulkan konflik antarumat beragama di Indonesia. Setiap orang menganggap agamanya paling benar dan tidak mengakui kepercayaan agama lain.
Akibatnya tentu saja hilang rasa saling menghargai di antara umat beragama.
Jika kita melihat Kembali perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa ini, seharusnya kita membangun persatuan seperti yang telah dilakukan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan bangsa ini.
Nilai keTuhanan berada di atas semua nilai dengan maksud, agar setiap orang menyadari keberagaman yang ada dalam bangsa Indonesia.
Hal ini yang membuat bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain.
Dewasa ini masyarakat mulai lupa akan nilai-nilai Pancasila. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap nilai nilai Pancasila khususnya nilai keTuhanan, menimbulkan konflik di antara umat beragama.
Masyarakat yang awalnya saling menghargai sekarang mulai hilang. Tidak ada rasa toleransi terhadap umat beragama.
Jika setiap orang menganggap agamanya paling benar maka konflik akan terus terjadi.
Untuk menghadapi hal-hal seperti ini setiap orang harus mengakui dan membangun relasi serta komunikasi di antarumat beragama.
Pancasila menjadi titik temu yang menyatukan semua komunitas-komunitas agama di Indonesia.
Sekarang yang menjadi masalah adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila.
Sebenarnya konflik antarumat beragama ini tidak perlu terjadi, karena dalam sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa sudah jelas bahwa bangsa Indonesia memberi kebebasan bagi setiap orang untuk memeluk salah satu agama.
Bangsa Indonesia mengakui keberagaman suku, ras, agama, dll. Sehingga muncul semboyan “Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu.
Meskipun di Indonesia memiliki banyak perbedaan tetapi kita tidak boleh menjadikan hal itu sebagai senjata untuk saling memusuhi satu sama lain.
Untuk mengatasi masalah atau konflik yang ada di Indonesia memang agak sulit, karena masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap eksistensi Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia.
Contoh konkretnya dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang mulai membanding-bandingkan antara agama yang satu dengan agama yang lain.
Akibatnya, muncul rasa ketidakpuasan lalu terjadi konflik di antara sesama umat beragama.
Setiap orang tidak mau menerima keberadaan agama lain, mengganggap agamanya paling benar.
Padahal di dalam sila yang pertama sudah ditulis secara jelas bahwa bangsa Indonesia mengakui semua agama yang ada di Indonesia.
Keberadaan Pancasila yang sudah ditetapkan melalui proses yang panjang ini, bukan semata-mata hanya sebuah lambang.
Lebih dari itu sebenarnya Pancasila harus dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu setiap orang harus bisa menerima setiap perbedaan yang ada di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila yang adalah dasar dan ideologi bangsa, memberi keluasan bagi setiap orang untuk memilih salah satu agama. Pancasila juga merupakan payung yang menaungi bangsa ini.
Tetapi melihat kenyataan yang terjadi sekarang memang sangat memprihatinkan.
Bangsa yang dulunya hidup dengan penuh kedamaian, toleransi antarumat beragama juga sangat tinggi sekarang mulai pudar.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan bangsa ini? Apakah kita lupa akan dasar negara dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila?
Satu hal yang perlu diketahui setiap orang agar konflik yang terjadi sekarang dapat diatasi yakni membangun kesadaran dalam diri untuk menerima setiap perbedaan yang ada di negara ini.
Selain itu juga masyarakat harus membangun relasi dan komunikasi di antara sesama yang berbeda keyakinan dengan kita. Intinya adalah saling menerima satu sama lain.
Apabila hal ini kita bangun dalam diri kita maka perlahan-lahan rasa egois yang ada di dalam diri kita akan hilang.
Jadi, apa yang telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa ini tetap terjaga dan masyarakat boleh hidup bebas dan tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila.
Kita harus tetap ingat semboyan bangsa kita “Bhinneka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu.
Kita adalah satu di dalam Pancasila. Jadi, segala yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila harus dihilangkan dalam diri setiap orang sehingga masyarakat bangsa Indonesia boleh hidup dengan rukun dan damai.
Dengan demikian, konflik yang terjadi di negara ini dapat diatasi.
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Kupang