Kupang, Vox NTT- Direktur PT Moringga Organik Indonesia (MOI) Rudi menegaskan, pihaknya tidak mundur dalam pengembangan tanaman kelor di Nusa Tenggara Timur.
“Kami menginisiasi apa yang dilakukan oleh Bunda Yuli. Sebetulnya bukan mundur. Memilih untuk kerja senyap. Kami memilih bergerak tapi tetap dengan visi Pak Gub, meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rudi di Kantor Dekranasda NTT, Minggu (05/09/2021).
Rudi menepis isu bahwa pihaknya berhenti mengembangkan kelor asal NTT. Menurutnya, ada dua hal yang selama ini perlu diluruskan, yakni kerja berdasarkan kualitas dan jumlah.
“Apa yang Pak Gub inginkan itu tidak bisa diterjemahkan oleh aparatur. Dekranasda akan mengembalikan standar operasional ke rel yang benar,” katanya.
MOI, kata dia, akan siap menjadi supplier kelor asal NTT di Palu, untuk kemudian dikelola dan dikirim ke luar negeri.
Menurut Rudi, orang luar membeli kelor karena tanaman itu memiliki kandungan nutrisi.
“Bisnis kelor itu bukan bisnis jumlah tapi bisnis kualitas. Sedikit tidak apa-apa tapi kualitas itu yang utama. NTT sudah siap ekspor kelor berbasis kualitas. Cobalah melepaskan kelor dari zona politik. Sayang kalau NTT menggagalkan apa yang menjadi misi Pak Gub,” ujar Rudi.
Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat mengaku siap mengembalikan potensi kelor NTT ke relnya.
“Selama ini saya ingin banyak pelaku UMKM Kelor. Saya undang beliau (Rudi) ke Kupang untuk membina UMKM NTT untuk mengolah sampai dengan kemasan supaya ada standarisasi,” kata Julie.
Julie sendiri tidak menginginkan produksi kelor banyak, namun tidak sesuai standar pasar. Ia menginginkan kelor NTT punya porsi dan tempat tersendiri di dunia.
Mimpi besar Dekranasda NTT, tambah Julie, adalah mengekspor kelor ke luar negeri dan mempunyai standar produk berdasarkan kualitas.
“Kita supplai barang mentah nanti mereka yang kelola. Saya punya mimpi menuju ke sana. Saya mimpinya ada pihak swasta yang punya standar industri di sini lalu kerja sama dengan pemerintah,” tegas istri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat itu.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba