*Puisi
Menjaga Bumi, Mencintai Yang Ilahi
Lalu kita mungkin mulai gelisah,
Apa mungkin Tuhan tidak mencintai kita?
Atau mungkin Tuhan marah pada kita?
Di sana-sini, alam mulai tak bersahabat,
Porak-poranda masih ada,
Rasanya bumi mulai gelisah,
Ternyata hanya berjarak sedikit
Pada saat ini praksis rupanya pupus
“Bagaimana memahaminya (Bumi),
Saya teringat sebuah tulisan Thomas Berry “Etika Dalam hubungannya dengan bumi” Demikian tulisnya
Hidup ini begitu dekat,
Kita mencitai-Nya dalam aksi
Ia mengadakan untuk kita
Mari menjaga,
#Pemulung Kata
Perempuan Belia
Pada musim-musim yang tak tentu
Kulihat di depan jalan perempuan belia berdiri
Sedang handphone ditangannya
Kemana saja ia akan terus berjalan
Mencari dan terus mencari
Cinta selalu ada padanya
Waktu yang masih terlalu dini
Perempuan belia
Untuk mengatakan khilaf
Itu tidak terlalu baik
Karena yang ada hanyalah hadia terindah
Perempuan belia
Anak-anak yang terlahir dari rahimmu
……
#PemulungKata
Di Batas Bersama Senja
Kita tahu untuk kebahagiaan yang pernah ada
Dan tak lama kita akan kehilangan semuanya itu
Mentari mulai bersinar perak
Separuh hati yang terhenti hilang
Tak tahu entah kemana
Tegak berdiri di depan cahaya perak kemerahan
Rambut dibelai angin sepoi pengiring petang
“Saatnya untuk memastikan harap”
Waktu sering menyembuhkan luka
Karena cinta kadang tak berarti hanya semu dalam aksara
Izinkanlah aku untuk menghadirkan kisah
Sekali saja di batas senja kita
#Pemulung kata
Wanita Hebat
&&&
Prahara hidup yang kadang tak terbendung
Dan logika yang kadang tak menjangkau
Tegar, teguh, dan tersenyum
Di batas pagi embun bergelantungan di antara dedaunan
Mentari tersenyum
Menyurutkan sisah embun
Sendiri selalu saja menatap langit
Berjuang itulah satu-satunya kepunyaanmu
Hanya karena masa depan yang lebih baik
#PemulungKata
Yohanes Boli Jawang adalah Mahasiswa S1 Filsafat Univesitas Parahyangan Bandung