Vox NTT- Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal pada akhir pekan. Militer Amerika Serikat menyebut uji coba rudal Korut itu menimbulkan ancaman bagi negara tetangga dan sekitarnya.
“Kegiatan ini menyoroti fokus berkelanjutan DPRK pada pengembangan program militernya dan ancaman yang ditimbulkan terhadap tetangganya dan komunitas internasional,” kata Komando Indo-Pasifik AS dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama resmi Korea Utara.
Demikian dirilis detik.com dari kantor berita AFP, Senin (13/9/2021), media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Senin (13/9) pagi waktu setempat, bahwa negara itu telah melakukan uji coba “rudal jelajah jarak jauh” baru pada hari Sabtu (11/9) dan Minggu (12/9), di tengah kebuntuan panjang dengan Amerika Serikat mengenai program nuklirnya.
Menurut kantor berita resmi Korut, KCNA, rudal-rudal tersebut menempuh terbang sejauh 1.500 kilometer (sekitar 930 mil) di atas wilayah Korea Utara dan perairan teritorialnya untuk mencapai targetnya.
Laporan KCNA menyebut rudal itu sebagai “senjata strategis yang sangat penting,” menambahkan bahwa tes itu berhasil dan memberi negara itu “alat pencegahan lain yang efektif” terhadap “pasukan musuh.”
Peluncuran rudal yang dilaporkan itu adalah yang pertama sejak Maret oleh Korea Utara, yang belum melakukan uji coba nuklir atau peluncuran rudal balistik antarbenua sejak 2017.
Diketahui bahwa Korea Utara berada di bawah sanksi internasional untuk senjata nuklir dan program rudal balistiknya. Korut menyebut persenjataan itu diperlukannya untuk mempertahankan diri dari invasi Amerika Serikat.
Namun, Pyong yang tidak dilarang mengembangkan rudal jelajah, yang telah diuji sebelumnya.
Pernyataan Komando Indo-Pasifik AS mengatakan Amerika Serikat akan “terus memantau situasi dan berkonsultasi erat dengan sekutu dan mitra kami.”
Komando Indo-Pasifik AS pun menegaskan kembali “komitmen Amerika Serikat untuk pertahanan” tetangga-tetangga Korut: Korea Selatan dan Jepang “tetap kuat.”
Seoul dan Washington adalah sekutu perjanjian, dengan sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan untuk mempertahankannya dari Korut yang menyerbu pada 1950.
Penulis: Long
Sumber: detik.com