Labuan Bajo, Vox NTT– Kapal Pinisi KM Lexxy terbakar di Perairan Manjerite, Manggarai Barat pada Jumat 09 September 2021 lalu.
Pemilik Tour Agent Anjani Trip sekaligus pemilik kapal pinisi KM Lexxy Rachmat Julio, menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya musibah tersebut.
Saat itu, kata dia, setelah tamu berhasil dievakuasi ke Labuan Bajo, pihaknya menemui menemui dan mengajak mereka untuk makan malam.
BACA JUGA: Wisatawan Sebut Awak Kapal Kurang Sigap Saat Terjadi Kebakaran
Saat itu pihak Rachmat meminta maaf secara profesional kepada para penumpang/tamu atas kejadian yang kebakaran.
Bencana ini, lanjut dia, benar-benar terjadi di luar dari batas kemampuan mereka dan juga tidak inginkan.
“Meskipun kami selalu mengantisipasi, sudah berusaha semaksimal mungkin agar hal-hal ini tidak terjadi,” ujar Rachmat kepada awak media, Rabu (15/09/2021).
Selain itu, Rachmat mengapresiasi kesigapan para petugas dalam melakukan koordinasi dan pertolongan hingga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Kami juga sangat berterima kasih atas bantuan dari petugas Syahbandar, Basarnas, Kepolisian dan pihak-pihak yang tak bisa kami sebutkan satu per satu yang sigap membantu kami dalam menangani kejadian ini dan koordinasi yang sangat baik,” kata Rachmat.
Lebih jauh Rachmat juga menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya secara maksimal melakukan koordinasi dengan petugas pelabuhan untuk memastikan 20 wisatawan bisa diselamatkan dan segera dievakuasi ke Labuan Bajo.
Ia mengatakan, kejadian nahas yang menimpa KM Lexxy merupakan musibah yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, meskipun pihaknya dalam memberikan pelayanan yang maksimal bagi wisatawan telah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara disiplin.
Karena hal itu kata dia, sangat penting dalam memberikan pelayanan yang maksimal serta memastikan para tamu merasa nyaman saat melakukan pelayaran wisata bersama Anjani Trip.
“Kita punya videonya mulai dari awal percikan api hingga apinya membesar. Di situ mereka sudah berusaha semaksimal mungkin menjalankan SOP yang kita terapkan. Terlihat mereka naik bergegas membawa APAR (Alat Pemadam Kebakaran) mencoba mendorong untuk dijatuhkan namun gensetnya meledak bahkan sebagian terkena ledakan karena tak kuasa menahan itu mereka lompat,” ucapnya.
Akibat musibah ini, manajemen Anjani Trip menderita kerugian hingga ratusan jutaan rupiah. Selain 3 Unit Genset, 1 mesin induk juga ikut terbakar.
Selain itu manajemen Anjani Trip juga menyediakan kapal pengganti bagi 20 wisatawan agar melanjutkan pelayaran wisata mereka ke sejumlah destianasi wisata di Taman Nasional Komodo.
“Total kerugian jujur sangat berat, karena selain selama ini sudah dihantam badai Corona, sama PPKM ditambah musibah seperti ini, tapi ya, apa daya ketika Tuhan sudah berkata lain, yah kita mau bilang apa,” tukasnya.
Sebagai kompensasi pihak manajemen menawarkan kapal pengganti agar trip mereka dilanjutkan dengan kapal yang baru dan wisatawan sepakat hingga tripnya dilanjutkan sampai hari Minggu siang.
Terkait musibah ini, Rachmat juga menjelaskan pihaknya akan lebih memprioritaskan pembenahan, baik pada bagian perlengkapan kapal maupun pada sisi penanggulangan bencana.
“Ke depannya kita pasti lebih memperhatikan lagi yang namanya manajemen risiko walaupun sebelumnya ABK kami sudah dibekali dengan basic safety training. Bahkan teman-teman AL sudah melatih mereka cara menanggulangi masalah seperti kebakaran atau tenggelam, mungkin kita lebih memperhatikan lagi untuk sisi penanggulangan bencananya,” tutupnya
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba