Oleh: Yohanes A. Loni
Persahabatan dan cinta merupakan teman terbaik. Hal ini terbukti setiap ada cinta, di situ selalu ada persahabatan yang mendampinginya.
Dan di setiap persahabatan berada, cinta selalu bersamanya. Tersenyum ceriah, dan tidak pernah meninggalkan persahabatan.
Pada suatu hari, persahabatan terpengaruh oleh prasangka buruk. Ia mulai dipengaruhi oleh pikiran bahwa cinta telah membuat dirinya tidak mendapat perhatian dari semua orang.
Persahabatan menganggap bahwa cinta telah menarik semua perhatian karena cinta lebih menarik daripada dirinya. Persahabatan mulai berpikir bahwa seandainya tidak ada cinta, mungkin dirinya bisa lebih terkenal.
Ia juga berpikir bahwa tanpa adanya cinta, semua orang akan memberi seluruh perhatiannya persahabatan.
Sejak saat itu, persahabatan memutuskan untuk memusuhi cinta. Ketika cinta mengajak persahabatan untuk bermain bersama, persahabatan mulai menjauhi cinta.
Hal ini terus terulang hingga cinta pun memutuskan untuk menanyakan hal tersebut kepada persahabatan.
“Persahabatan, ada apa denganmu? Mengapa engkau bersikap begitu padaku? Apa salahku padamu?” tanya cinta.
Mendengar pertanyaan dari cinta tersebut, persahabatan hanya memalingkan wajah dan bergegas meninggalkan cinta.
Melihat sikap persahabatan seperti itu, cintapun tak kuasa menahan tangisnya dan kesedihan pun datang menghampiri cinta.
Sejak ditinggalkan oleh teman baiknya, cinta hanya menangis tersedu-sedu sepanjang hari.
Ia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya karena ditinggalkan oleh teman baiknya, yaitu persahabatan.
Melihat cinta yang begitu sedih, kesedihan pun tidak bisa membuat apa-apa. Ia hanya termangu memandang cinta yang merasa sangat kehilangan.
Di tengah cinta yang sedang dirundung kesedihan, persahabatan mulai berteman dengan kecewa, putus asa, kemarahan, dan juga kebencian.
Pertemanannya dengan segala macam keburukan tersebut membuat persahabatan mulai kehilangan sifat manisnya.
Semua orang merasa tidak nyaman dengan sikap persahabatan yang berubah. Dengan perubahan tersebut, persahabatan pun mulai ditinggalkan oleh semua orang.
Satu per satu semua orang menjauhi persahabatan dan hal tersebut menyadarkan bahwa dirinya tidak lagi disukai oleh semua orang.
Dengan keadaan yang demikian, persahabatan mulai menyesali akan sifatnya. Penyesalan persahabatan membuatnya berada dalam kesedihan.
Melihat persahabatan sedang bersedih, kesedihanpun cepat-cepat menyampaikan hal tersebut kepada cinta.
Mendengar kabar tersebut, cinta kemudian berlari dan menghampiri persahabatan.
Melihat cinta menghampirinya, persahabatan pun melupakan seribu penyesalannya telah meninggal cinta dengan melinang air mata.
Cinta pun menerima penyesalan dan perimintaan maaf dari persahabatan. Dengan begitu, persahabatan dan cinta pun kembali menjadi teman yang baik.
Persahabatan pun kembali menjadi peribadi yang menyenangkan dan cinta pun kembali tersenyum ceriah.
Semua orang pun melihat kedua teman baik tersebut sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan lagi.
Sejak saat itu, persahabatan dan cinta dijadikan sebagai berkah dan anugerah dalam kehidupan di dunia.