Kefamenanu, Vox NTT-Bronjong yang dibangun di Kali Maslete, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, yang ambruk beberapa waktu lalu akhirnya diperbaiki.
Perbaikan tersebut dilakukan oleh CV Tapak Saron selaku kontraktor pelaksana usai Kejaksaan Negeri TTU mengambil sikap tegas dengan memproses hukum terkait ambruknya proyek bronjong.
Proyek itu menelan anggaran senilai Rp965 juta pada Dinas PUPR Kabupaten TTU tahun anggaran 2019.
Pantauan VoxNtt.com, Senin (27/09/2021) di lokasi proyek yang terletak tepat di belakang perumahan warga itu, bronjong tampak sudah rampung diperbaiki.
Saat VoxNtt.com mengunjungi lokasi tersebut, terlihat ada warga setempat yang sedang menyiram anakan bambu tepat di belakang bronjong.
Warga yang kemudian diketahui bernama Permenas Usfinit asal RT 01, RW 01, Kelurahan Tubuhue itu mengaku letak rumahnya persis di bantaran Kali Maslete yang bronjongnya ambruk beberapa waktu lalu.
Saat ambruknya bronjong tersebut dan belum diperbaiki, Usfinit mengaku dirinya sangat khawatir. Ia takut rumahnya terkikis banjir dan longsor.
BACA JUGA: Sudah Diperbaiki, Kejari TTU Hentikan Proses Hukum Kasus Bronjong Maslete
Namun rasa khawatir tersebut pun perlahan sirna setelah Kejari TTU turun tangan hingga akhirnya bronjong berhasil diperbaiki.
Sebab itu, Usfinit menyampaikan limpah terima kasih dan apresiasi atas kinerja Kejari TTU. Upaya perbaikan menurut dia, bisa membuatnya dan warga lain bebas dari bencana.
“Terima kasih untuk bapak Kajari TTU dan jajaran untuk upayanya sehingga bronjong ini bisa diperbaiki, juga untuk kontraktor terima kasih juga karena sudah rela dan berupaya keras memperbaiki,” ungkapnya.
Apresiasi atas upaya dan kerja Kejari TTU hingga bronjong Maslete bisa diperbaiki juga diungkapkan anggota DPRD setempat Hilarius Ato.
“Segala usaha dan kerja Kejaksaan Negeri TTU untuk mengawal pembangunan di Kabupaten TTU patut kita apresiasi dan kita dukung,” tutur Politisi Partai Hanura tersebut saat ditemui VoxNtt.com di gedung DPRD TTU.
Hilarius mengaku lahan pertanian miliknya terletak dekat lokasi pembangunan bronjong. Ia pun mengikuti betul sejak awal pengerjaan proyek hingga selesai dikerjakan dan akhirnya ambruk.
Ia menilai sejak awal proyek tersebut terdapat kesalahan pada perencanaan. Akibatnya, bronjong tersebut mudah ambruk diterjang banjir saat musim penghujan.
“Saya lihat memang sejak awal proyek bronjong tersebut sudah tidak benar sejak perencanaan, saya ikuti betul karena memang kebun juga letak dekat lokasi bronjong itu dibangun,” tuturnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba