Entah
Aku
Selepas fajar
Menuai Hasrat
Ingin melihat
Buah yang jatuh
Dari bibir perawan
Tentang retorika
Perjaka sang musafir
Entah buah itu
Kepemimpinan
Ataukah kursi yang berjanji
Kursi yang berjanji?
Petani tetaplah petani
Tak ada petani yang PNS
Lupa?
Ataukah enak?
Entahlah
Itu urusan mereka
Kita hanya pelunas hutang
Dan menjadi momok mereka
Kita adalah korban janji
Tertidur
Selepas senja
Aku berbaring
Di atas paha kapitalis
Lelah menjadi babu
Dan aku?
Kuasa diperintah.
Aku masih
menaruh kepala
di dalam selimut monopoli
menyulam andil
tanpa keuntungan
masih saja
dalam rasa yang sama
individual melepas kolektif
ahk.. kaum borjuis
di manakah aku
sesajen manipulasi
lebih berharga
bukan, bukan
kita melarat
merakyat? Ya begitulah.
Kita dapat apa?
Duda
Kemarin
Di senja
Kau berpulang dan lupa
Aku masih di sini
Menangis dan sakit
Tak mampu digambarkan dengan kata
Aku hanya mampu berkomat-kamit
Entah apa yang diucapkan
Sakit dan terluka
Mata air membasahi pori
Tentang duka dan derita
Aku masih terpaku dalam realita
Luka menganga dan tak berdaya
Ingin ku hunus realita
Namun tak bisa
Dia adalah kenyataan yang dinyatakan
Dalam luka
Aku dihampiri
Desau angin
Dan berbisik
Dia sudah Bahagia dengan kekasihnya
Di rumah barunya.
Gadis di Pojok Senja
1
Setiap senja
Aku menghampiri hati
Di pojok senja
Harus ku akui
Indahnya ciptaan
2
Senyum yang merona
Dan katupan tangan
Menyejukan perasaan
Tentang sesal hari ini
Peluklah aku dalam doa
3
Parasmu sempurna
Aku hampir lupa
Bagaimana cara
Melupakan-MU
4
Kamu adalah tempat
Tempat menyimpan perasaan
Dan mata-MU
Sebening embun
Tak menolak sesalku
Berdosakah Aku?
Jemariku terus membelai kecantikanmu
Perlahan kubuka kancing bajumu
Menikmati indahnya tubuh
Kucium dan semakin aku penasaran
Apa yang di bawah?
Yang masih terbungkus rapih
Dan aku bertanya
Bolehkah aku berjalan lebih jauh?
Tentunya boleh jawabmu
Dan kubuka perlahan dan kunikmati
Lembar demi lembar
Sesekali aku tersenyum dan mengagumi
Mulutku terus berkomat kamit
Mendalami dan berfantasi
Akh,, rasanya geli
Tak tersadar sudah di lembaran terahir
Kuselimuti engkau dalam ingatan
Dan kutiduri dengan pronolong
Aku ingin melahirkan banyak puisi
Kawini aku adalam membaca.
Berdosakah aku? Malam ini
Akan kutidurimu selamanya, salam literasi.