Kupang, Vox NTT– Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke-93 pada 28 Oktober 2021, Program Studi Pendidikan Musik Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar lomba seni secara virtual.
Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 28 Oktober 2021 dan dibuka langsung oleh Rektor Unwira Kupang Pastor Dr. Phiplus Tule, SVD. Ia membukanya dalam acara ‘opening ceremony’ yang diselenggarakan melalui Zoom.
Dalam kesempatan itu, Pastor Philipus menyampaikan dukungannya dan mengharapkan ke depan lomba seni virtual semacam ini tidak hanya melibatkan sekolah-sekolah di lingkup Kota Kupang, melainkan ke tingkat yang lebih tinggi yakni antarperguruan tinggi lingkup Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) di Indonesia, juga di LLDIKTI wilayah XV.
Beberapa cabang seni yang dilombakan meliputi Ansambel Musik, Cipta Kreasi Puisi tingkat SMA/MK se-Kota Kupang, Cipta Lagu kategori umum, dan Sayembara Logo Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Musik (Himprosmus) kategori umum. Kegiatan tersebut dilakukan secara daring/virtual, mengingat Kota Kupang masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Kegiatan berlangsung selama lima hari sejak 28 Oktober hingga 3 November 2021 dengan tahapan opening, penjurian, di akhiri dengan ‘closing ceremony’ dan pengumuman kejuaraan lomba yang bertempat di Aula Kampus Unwira Penfui Kupang.
Closing ceremony dilakukan secara live streaming dan luring yang dihadiri oleh masing-masing perwakilan peserta lomba dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Closing ceremony dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi Pendikan Musik (Keprodi Musik) Unwira Kupang, Flora Ceunfin, S.Sn.,M.Sn.
“Lomba Seni Virtual yang dilakukan secara daring ini merupakan pengalaman perdana bagi Prodi Pendidikan Musik, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini dilakukan secara tatap muka dan melibatkan berbagai sekolah di Kota Kupang. Kegiatan ini sebagai bentuk dari KKBM (Kemah Kerja Bakti Mahasiswa) yang menjadi program wajib tahunan Universitas, dan dilkasanakan di berbagai kabupaten dalam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT),” jelas Caunfin.
Ceunfin mengatakan, promosi budaya sangat penting dilakukan apalagi oleh mahasiswa.
“Kegiatan ini (KKBM) penting untuk dilaksanakan, mengingat tujuan KKBM selain sebagai bentuk promosi program studi (dalam hal ini musik), mahasiswa pun dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan belajar bersosialisasi dengan sekolah maupun masyarakat,” paparnya.
Sejauh ini, menurutnya, Prodi Pendidikan Musik telah mengadakan KKBM di berbagai kabupaten yang berada di wilayah NTT (Kabupaten Belu, Sikka, Manggarai, Ngada, Flores Timur, Lembata, dan kabupaten Alor).
Namun mengingat NTT masih dalam pandemi Covid-19, maka tahun 2021 ini kegiatan KKBM dialihkan dengan lomba Seni Virtual, yang melibatkan sekolah SMA/MK se-Kota Kupang dan masyarakat umum.
“Peserta yang mengikuti lomba tidak hanya dalam kota Kupang, melainkan dari luar kota Kupang,” ujarnya.
Dengan mengusung tema “Semangat Kreativitas Kaum Muda di Tengah Krisis Pandemi”, tujuan dari kegiatan lomba Seni Virtual adalah menggali kreativitas anak muda teristimewa para siswa SMA/SMK dan kaum muda NTT dalam menggarap musik, mencipta lagu, mencipta puisi, dan membuat logo.
Selanjutnya, closing ceremony diakhiri dengan pembacaan pemenang lomba Seni Virtual.
Yang menjadi pemenang dalam lomba Ansambel Campuran tingkat SMA/MK, Juara I diraih oleh SMAK Giovani Kupang, disusul juara II SMAK St. Familia Kota Kupang dan juara III oleh SMA Seminari St. Rafael Kupang.
Sedangkan untuk Lomba Cipta Kreasi Puisi juara I diraih oleh SMAN 1 Kupang ,juara II oleh SMA St. Arnoldus Yansen Kupang, dan juara III oleh SMAK Giovani Kupang.
Selanjtunya, lomba Cipta lagu untuk kategori umum, juara I diraih oleh Anizetus Ceunfin dari SMA Seminari Lalian Atambua, disusul juara II oleh Mario Yoseph Fahik dari SMA Seminari Lalian Atambua, dan juara III diraih oleh Cresensio Lopez dari jurusan Ekonomi Pembangunan- Unwira Kupang.
Kemudian lomba Sayembara Logo Himprosmus kategori umum, dimenangkan oleh Lyra Permata dari jurusan Akuntasi Unwira Kupang.
Kontributor: Katharina Kojaing
Editor: Ronis Natom