Ruteng, Vox NTT- Atlet Kempo perwakilan Indonesia asal Kabupaten Manggarai, NTT, Aprilianus Marko Jolo Jahang, yang berhasil meraih medali emas dalam turnamen kempo tingkat dunia di Turki sudah tiba di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai pada Jumat (12/11/2021).
Marko dijemput di Cancar, ibu kota Kecamatan Ruteng oleh Ketua Umum Federasi Kempo Indonesia (FKI) NTT, Kanisius Nasak. Di sana, Marko diterima secara adat Manggarai, Tuak Curu.
Setelah upacara adat selesai, Marko bersama rombongan pun bergegas menuju Aula Nuca Lale Kantor Bupati Manggarai. Marko juga diterima secara adat melalui ritual Tuak Kapu. Setelahnya Marko menerima penghargaan dari Pemda yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut.
Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut mengharapkan agar prestasi yang berhasil diraih oleh Marko bisa memberi energi positif bagi yang lain untuk tetap mengukir prestasi.
“Untuk anak-anak kita, pemuda, kehadiran dari Marko yang berprestasi ini juga harus menjadi energi bagi yang lain. Memberi semangat kepada yang muda-mudi Indonesia. Supaya bisa mengusir prestasi yang sama,” jelas Wabup Ngabut dalam kesempatan wawancara dengan VoxNtt.com.
Saat ini, kata dia, Pemda Manggarai berkomitmen untuk mendorong semua jenis olahraga di kabupaten itu agar menjadi maju.
“Kita punya segudang olahraga, ada taekwondo, ada silat, ada karate. Ke depan tentu akan menjadi perhatian pemerintah. Maka harus ada sinergisitas antara pemerintah dan juga para pelatih sesuai dengan bidang olahraga nya masing-masing. Selain dukungan moril dukungan finansial juga perlu diperhatikan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Kempo Indonesia (FKI) NTT Kanisius Nasak menjelaskan tentang sejarah awal kelahiran Federasi Kempo Indonesia (FKI).
“Pada tanggal 1 November tahun 2018, kita membentuk Persatuan Kempo Indonesia (Porkemi). Lalu kemudian, di bulan Juli mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM. Kemudian tanggal 10 November tahun 2018 kita memproklamasikan melalui hasil pertama di Jakarta,” jelas Kanis pada kesempatan sambutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai itu juga menjelaskan, setelah mendapat persetujuan dari Kementerian hukum dan HAM, FKI kemudian melaksanakan dua kejuaraan nasional yaitu di Bandung dengan di Jakarta yakni tahun 2019.
Lalu, pada tahun 2020, diadakan kejuaraan tingkat nasional yang dilaksanakan secara virtual karena alasan pandemi Covid-19.
“Waktu itu kita menduduki juara 3. Termasuk Adik Marko ini mendapat mendali perunggu kejuaraan tingkat nasional pertama,” tambahnya.
Lalu, pada 23 Juli tahun 2021 yang lalu terjadi perubahan nomenklatur dari yang sebelumnya Porkemi ke Federasi Kempo Indonesia atau yang disebut Forkemi.
“Pada saat itulah international kempo federation (IKF) mengakui bahwa FKI sudah menjadi salah satu anggota dari IKM. Lalu pada tanggal 25 di bulan oktober kemarin sampai dengan 31 Oktober 2021 dilaksanakan kejuaraan internasional yang diikuti oleh 29 negara dan diselenggarakan di Turki. Puji Tuhan Indonesia berhasil mendapat 8 medali emas. Ada 5 medali perak dan medali perunggu ada 7,” bebernya.
Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Marko dan para pelatih yang telah berhasil menunjukkan kemampuan dan membawa pulang medali emas.
Ia mengatakan, tugas terberat yang menjadi tanggung jawab pengurus ke depannya adalah bagaimana mempertahankan prestasi yang telah berhasil diraih oleh Marko dan bagaimana melahirkan Marko-Marko yang lain.
“Mempertahankan itu memang setengah mati tetapi kami tetap berkomitmen untuk terus berlatih dan berlatih sehingga pada momen-momen berikutnya minimal mempertahankan prestasi yang ada sekarang,” kata Kanis.
Ia pun mengharapkan agar para pelatih dan para atlet tidak cepat merasa puas dengan prestasi yang diraih. Prestasi Marko hendaknya sebagai modal awal untuk terus- terusan berlatih.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba